Satu TKW di RS Kramat Djati "Hilang"

Reporter

Editor

Senin, 24 November 2003 13:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Salah seorang Tenaga Kerja Indonesia, Awang Binti Kokom yang dua hari lalu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Djati telah dipulangkan. Ia datang bersama empat rekannya dari Arab Saudi dengan penuh bekas luka dan dalam kondisi depresi. “Ia telah dipulangkan dan saya tidak tahu,” sesal Norma dari Konsorsium Pembela Buruh Migran, Senin (24/11).Sedangkan keempat tenaga kerja wanita yang lain masih di rawat di RS Polri Kramat Djati. Mereka adalah Siti Royana, Yanti Binti Karana, Wiwid, dan Rohayah. Menurut Norma, seharusnya mereka yang depresi itu dirawat selama 5 – 10 hari. Ia menyayangkan dipulangkannya Awang yang baru dua hari mendapat perawatan. “Yang mengambilnya, saya juga kurang jelas, mungkin dari Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang menyalurkannya,” kata dia.Kebanyakan buruh migran yang datang menderita trauma akibat siksaan dari majikan. Bahkan untuk Awang yang telah di pulangkan, dia diperkosa majikan. “Ia menceritakan kepada perawat yang ada di bandara,”ujar Norma.Kondisi mereka sangat mengenaskan. Tatapan mata mereka kosong, tidak percaya dengan orang lain, tidak ada gairah karena masih ketakutan. Secara fisik, terdapat luka di tubuh. Itu belum ditambah dengan luka-luka fisik yang diderita, seperti patah tulang, gigi rontok akibat di hantam benda keras, dan hidung yang sobek. “Seperti yang dialami Yanti di Riyadh,” papar Norma.Menjelang lebaran, para tenaga kerja wanita itu tidak bisa merayakan bersama keluarga mereka. Di balik jeruji rumah sakit para TKW ini hanya bisa membayangkan sanak saudara. “Untuk itu, saya akan merayakan bersama mereka disini. Besok akan saya bawa ketupat dan makan bersama mereka,” kata Norma kembali.Perasaan sedih bercampur rindu keluarga dirasakan Yanti Binti Karana dari Sukabumi. Ia terpaksa tidak bisa pulang. Padahal di rumah dua orang anaknya telah menunggu kepulangan Yanti. Ia telah membelikan mobil-mobilan. “Saya ingin pulang,”kata Yanti yang rambutnya habis di gunduli majikannya itu.Andi Dewanto - Tempo News Room

Berita terkait

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Asal Indonesia Sabet Penghargaan dari University of Manchester

12 menit lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Asal Indonesia Sabet Penghargaan dari University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

42 menit lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

59 menit lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

1 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan untuk Kelistrikan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

1 jam lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan untuk Kelistrikan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

3 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busworld 2024 Pamerkan Lebih Banyak Bus Listrik

3 jam lalu

Busworld 2024 Pamerkan Lebih Banyak Bus Listrik

GEM Indonesia bersama Busworld International yang berpusat di Belgia, kembali menggelar Busworld Southeast Asia 2024. Ada banyak teknologi baru

Baca Selengkapnya

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

3 jam lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

4 jam lalu

Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

Pencurian modus pecah kaca mobil itu diduga terjadi saat korban dan ayahnya makan di Warung Gabus Pucung di Rawalumbu. Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

4 jam lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya