TEMPO Interaktif, Tangerang - PT Mitra Kerta Raharja tetap akan melaksanakan pembangunan tol Serpong-Balaraja meski tidak didukung oleh pemerintah pusat. Rencananya, pembangunan tahap I jalan tol sepanjang 31 kilometer akan dimulai Agustus ini. ”Tetap berjalan sesuai rencana dan tahapan. Agustus kami akan mulai pembangunan tahap 1,” kata Direktur PT MKR, Dwi Rono, kepada Tempo, hari ini.
Menurutnya, jalan tol Serpong-Balaraja yang dimulai dari Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, membentang hingga Balaraja Kabupaten Tangerang itu dibagi dalam tiga tahap. Tahap 1 BSD-Legok sepanjang 11 kilometer, tahap II Legok-Citra Raya sepanjang 8 kilometer, dan tahap III Citra Raya-Balaraja sepanjang 12 kilometer.
Untuk pembangunan Tahap I dibutuhkan dana Rp 1,3 triliun. Untuk mendanainya, MKR bekerja sama dengan salah satu pengembang perumahan. ”Termasuk pembebasan lahan Rp 400 miliar, prosesnya tidak rumit karena lahan yang digunakan memang milik pengembang. Jalur tol BSD-Legok akan dibangun dalam waktu satu tahun dan 2014 sudah bisa dioperasikan," kata Dwi.
PT Mitra Kerta Raharja akan menjadi penyelenggara sekaligus operator jalan tol Serpong-Balaraja. Menurut Dwi, hasil studi kelayakan yang telah dilakukan, selain untuk menggerakkan roda perekonomian wilayah Kabupaten Tangerang, jalan tol ini akan menanggulangi kemacetan Jakarta.
Menurutnya, dengan dibangunnya jalan tol ini kendaraan dari arah barat menuju timur dan sebaliknya, seperti dari Banten, Pulau Sumatera, menuju Bogor, Puncak, Cianjur, dan Sukabumi tidak perlu melewati dalam Kota Jakarta. Begitu juga dengan kendaraan dari arah barat menuju selatan dan sebaliknya dari Banten, Pulau Sumatera menuju Bogor, Puncak, Sukabumi, dan Cianjur. Kendaraan bisa langsung melewati tol Serpong-Balaraja sebagai jalan pilihan untuk rute Barat-Timur dan Barat-Selatan tanpa melalui tol dalam kota Tomang-Semanggi-Cawang-Bekasi.
Jalan tol Tomang-Semanggi-Cawang dinilai menerima beban kendaraan padat yang tahun 2010 mencapai 200 ribu kendaraan per hari. Dengan asumsi pertumbuhan 1,5 persen per tahun, dalam lima tahun mendatang akan mencapai 208 ribu kendaraan per hari. "Kita tidak ada alternatifnya, bisa dibayangkan jalan tol akan stagnan atau kendaraan bisa tidak bergerak," ujar Dwi.
MKR telah memperkirakan jalur itu akan dilalui sekitar 20 ribu lebih kendaraan per hari. Gardu tol akan dibangun 72 titik dan sebagian besar berada di wilayah kecamatan yang dilalui untuk membuka akses wilayah itu akan berkembang dengan baik. Rencananya, tarif tol akan digunakan Rp 500 hingga Rp 1000 per kilometer.
MKR telah meneken kesepakatan dengan investor jalan tol, PT Bakrie Toll Road, pada 17 Juni 2010. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan.
JONIANSYAH