Jemaat GKI Yasmin Tetap Ibadah di Trotoar  

Reporter

Editor

Minggu, 2 Oktober 2011 16:37 WIB

Jemaah GKI Yasmin melakukan ibadah kebaktian Minggu di pinggir jalan dengan dijaga ketat aparat Satpol PP di Jalan Raya Yasmin Bogor, Minggu (2/10). TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO Interaktif, Bogor - Aksi protes puluhan warga yang berbuntut kericuhan dengan aparat keamanan mewarnai ibadah Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, yang masih dilaksanakan di atas trotoar Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat, Ahad pagi, 2 Oktober 2011.

Dalam situasi tegang dan nyaris terjadi bentrok fisik antara jemaat dan warga sekitar yang mulai berdatangan ke lokasi GKI Yasmin sejak pukul 06.30 WIB itu, peribadatan selama sekitar 20 menit tetap dapat dilaksanakan. Bahkan saat itu banyak jemaat yang mengikuti jalannya ibadah sambil berdiri karena petugas melarang sejumlah peralatan, termasuk kursi, dipasang.

Pemberian toleransi beribadah di trotoar di luar dugaan banyak pihak, termasuk wartawan. Pasalnya, Pemerintah Kota Bogor sebelumnya telah memastikan jika Ahad ini Jemaat GKI Yasmin sudah harus pindah ke Gedung Harmoni. Bahkan Jemaat GKI bakal diangkut paksa apabila terus bersikeras bertahan beribadah di trotoar.

"Dua bus Trans Pakuan sudah kami siapkan untuk membawa mereka pindah ke gedung. Kami melarang memakai fasilitas umum yang mengganggu warga lain. Jadi, bukan ibadahnya," kata Taufikurrohman, Ketua Tim Mediasi yang juga Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Bogor.

Kesiapan Pemerintah Kota Bogor untuk memindahkan jemaat GKI terlihat dari pengerahan kekuatan personel keamanan dari Kepolisian Resor Bogor Kota, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor, Brimob Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan TNI dari Batalyon 315 Bogor, yang sudah siaga sejak Sabtu lalu.

"Pengamanan standar saja. Tapi memang ada antisipasi. Dan keamanan tetap kondusif walaupun ada aksi protes dari warga," kata Kepala Polres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Hilman.

Adapun Wali Kota Bogor Diani Budiarto yang memonitor langsung ke Yasmin mengatakan kebijakannya mengeluarkan Surat Keputusan tanggal 11 Maret 2011 tentang pemindahan GKI ke Gedung Harmoni untuk mencegah perpecahan antara masyarakat sekitar dan pihak GKI.

"Karena itu terjadi di ruang publik, mengganggu pengguna kendaraan dan pejalan kaki. Pemda diminta untuk menjaga stabilitas," kata Diani.

Menurut Diani, Pemda belum dapat memutuskan langkah selanjutnya terkait kisruh penggunaan fasilitas umum untuk kegiatan ibadah karena masyarakat sekitar dan GKI sama-sama bersikukuh terhadap guna bangunan gereja. "Kita lihat minggu depan," katanya.

ARIHTA U SURBAKTI


Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya