TEMPO.CO, Jakarta - Afriyani Susanti, pengemudi mobil yang menabrak 12 pejalan kaki di kawasan Tugu Tani, masih sering menangis di tahanan sehabis dikunjungi keluarganya.
"Kalau ketemu keluarga dia masih sering menangis," ujar juru bicara Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto ketika dihubungi Selasa, 31 Januari 2012.
Tapi secara umum, kata dia, mental dan fisik perempuan 29 tahun ini sudah lumayan membaik. Menurut Rikwanto, Afriyani sempat merasa depresi karena merasa bersalah telah menghilangkan sembilan nyawa. Tapi kini, alumnus Institut Kesenian Jakarta tersebut sudah mulai menata dirinya.
Untuk memastikan kondisi psikis Afriyani, kepolisian segera menjadwalkan tes psikologi. Tes yang mengambil tempat di Polda Metro Jaya bertujuan untuk mengetahui perkembangan jiwa Afriyani selama ini. "Memang tidak semua harus diuji psikolog, khususnya untuk kasus yang mendapat perhatian orang banyak," papar Rikwanto.
Pekan lalu, kuasa hukum Afriyani, Efrizal, menyatakan kondisi mental kliennya membaik. Polisi menginginkan kliennya dalam keadaan sehat dan mampu berpikir jernih. “Kondisinya sekarang sudah membaik dan stabil, jadi tidak perlu didampingi oleh psikiater atau psikolog,” katanya. Bahkan Afriyani, tambahnya, mulai menjalankan puasa Daud, yaitu satu hari puasa, satu hari tidak.
Afriyani menjadi tahanan kepolisian karena perilaku mengemudinya di jalanan pada Ahad, 22 Januari lalu. Ia mengendarai mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi B-2479-XI yang menghantam pejalan kaki di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat. Akibatnya delapan orang tewas seketika, satu orang meninggal kemudian, dan tiga orang dirawat di rumah sakit.
DIANING SARI
Berita Terkait
Polisi Masih Buru Penjual Ekstasi Xenia Maut
Berkas Xenia Maut Secepatnya Dilimpahkan ke Pengadilan
Polisi Konfrontir Sopir Xenia Maut Cs
Berkas Pemeriksaan Afriyani Hampir Rampung
Keselamatan Pejalan Kaki di Tragedi Tugu Tani
Berita terkait
Afriyani Mimpi Gandengan dengan Korban Xenia Maut
5 Januari 2013
Saat peristiwa tersebut hingga sekarang, Afriyani hanya bermimpi sekali.
Baca SelengkapnyaAfriyani: Saya Siap Mati di Tangan Keluarga Korban
5 Januari 2013
Afriyani terlihat selalu senang ketika berada di pengadilan. Apa yang ada di dalam pikirannya?
Baca SelengkapnyaAfriyani Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polwan
5 Januari 2013
Selamat dari bunuh diri, Afriyani semakin kuat dengan kehidupannya saat ini.
Baca SelengkapnyaAfriyani: di Penjara Saya Belajar Satu Hal
5 Januari 2013
Afriyani tidak lagi melihat kehidupan secara hitam dan putih.
Baca SelengkapnyaAfriyani Bisa Jalani Vonis Hukuman yang Terlama
28 Desember 2012
Keputusan hukuman untuk Afriyani dipengaruhi pula oleh desakan masyarakat
Baca SelengkapnyaAfriyani Susanti: Saya Ingin Taubat
28 Desember 2012
Afriyani belum memikirkan apa yang akan dilakukan selama 19 tahun ke depan
Baca SelengkapnyaDari Afriyani, Si Neng April, Hingga Anak Priok
28 Desember 2012
Afriyani meminjamkan diary-nya ke Tempo
Baca SelengkapnyaAfriyani Buat Perpustakaan Kecil di Rutan
28 Desember 2012
Menurut Afriyani berada di rutan tidak seseram yang dibicarakan orang
Baca SelengkapnyaAfriyani Susanti: Saya Bukan Monster
28 Desember 2012
Afriyani Susanti lega lepas dari pasal pembunuhan
Baca SelengkapnyaAfriyani Divonis 4 Tahun untuk Kasus Narkoba
19 Desember 2012
Vonis hakim terhadap Afriyani Susanti lebih tinggi dibandingkan tuntutan jaksa yang hanya tiga tahun penjara.
Baca Selengkapnya