48 Ribu Pendatang Akan Serbu Jakarta  

Reporter

Editor

Sabtu, 25 Agustus 2012 15:53 WIB

TEMPO/Yuyun Nurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kependudukan DKI Jakarta Purba Hutapea memperkirakan, maksimal 48 ribu warga pendatang bakal menyerbu Jakarta pasca-Lebaran. "Prediksi kami, (pendatang) bisa 45 sampai 48 ribu," kata Purba saat melakukan kunjungan ke Terminal Kampung Rambutan bersama Gubernur DKI Fauzi Bowo, Sabtu, 25 Agustus 2012.

Menurut Purba, angka itu menunjukkan penurunan jumlah pendatang dibanding tahun 2011 lalu, ketika pendatang tercatat 52 ribu orang. "Ada penurunan 10 persen dari tahun sebelumnya," kata dia.

Ia mengaku belum mengantongi angka pasti jumlah pendatang hingga sekarang. "Ini kan masih berproses. Perkiraan angka itu untuk jumlah pendatang dalam tujuh hari," kata dia.

Warga pendatang paling banyak, kata dia, berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. "Karena Jabar kan daerah tetangga, jadi mudah perpindahannya," kata dia.

Sementara Fauzi Bowo membanggakan jumlah warga pendatang berkurang selama lima tahun dia menjabat gubernur. "Angka pertumbuhan penduduk transmigrasi setiap tahun cenderung berkurang, menurun dalam lima tahun terakhir," katanya. Sebelumnya, jumlah pendatang mencapai 120 ribu orang. "Tahun lalu menjadi 50 ribu."

Kata dia, ini karena Pemerintah Provinsi DKI mempertahankan kerja sama dengan pemerintah daerah asal pendatang. "Kami kerja sama dengan daerah asal kaum migran, sosialisasi syarat kependudukan dan sipil Jakarta. Kami sosialisasikan secara intensif. Ini yang dipahami warga sehingga menyiapkan diri. Dan output-nya itu tadi, jumlah pendatang menurun."

Purba membenarkan ucapan Foke. "Kami kerja sama dengan pemda pengirim kaum urban tersebut, yaitu seluruh provinsi di Pulau Jawa, ditambah Bali, Lampung, NTB, NTT," kata dia.

Mengenai perlu-tidaknya gelar operasi yustisi untuk menertibkan pendatang, Foke mengatakan, masih perlu evaluasi. "Kami akan lakukan evaluasi, kapan akan dilakukan sanksi, misalnya melalui operasi yustisi. Itu tidak bisa saya jawab pada saat ini karena semua harus didahului dengan evaluasi."

Jika seluruh pendatang sadar untuk melaporkan diri ke RT/RW setempat, operasi tidak perlu digelar. "Kalau semua sudah lapor, tidak ada masalah." Namun, jika belum, kata Purba, operasi kependudukan tersebut akan digelar setelah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua, 20 September. "Bagi yang nyata-nyata masuk kategori PMKS, mengemis, mendirikan rumah bedeng di taman-taman umum, akan dirazia, dibina di panti sosial, baru dikembalikan ke daerah asal atas biaya Pemda DKI."

ATMI PERTIWI

Berita terpopuler lainnya:

Jawab Isu, 3 Langkah Foke Soal Kebakaran
Korban Kebakaran Tak Kehilangan Hak Pilih
Penghargaan dari Foke untuk 12 Pemadam Kebakaran
Dialog Kebakaran, TVOne Digerudug Massa
Korban Kebakaran Kapuk Muara Tak Punya Sertifikat
Soal Kebakaran, Jokowi Tak Mau Berprasangka

Berita terkait

Politikus PDIP Kritik Anies Baswedan yang Tak Gelar Operasi Yustisi

16 Mei 2022

Politikus PDIP Kritik Anies Baswedan yang Tak Gelar Operasi Yustisi

Politikus PDIP Hardiyanto Kenneth menilai tak ada operasi yustisi bisa menimbulkan masalah sosial di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Kota Tangerang Bebaskan Masuknya Pendatang Baru, Ini Syaratnya

14 Juni 2019

Kota Tangerang Bebaskan Masuknya Pendatang Baru, Ini Syaratnya

Pemerintah Kota Tangerang menyatakan terbuka untuk kaum pendatang yang ramai pada arus urbanisasi pasca Lebaran.

Baca Selengkapnya

Operasi Yustisi Pendatang, Anies: Jangan Negatif ke Orang Miskin

2 Juni 2019

Operasi Yustisi Pendatang, Anies: Jangan Negatif ke Orang Miskin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yakin jumlah warga yang urbanisasi ke Jakarta atau pendatang tak membeludak tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anies: Jakarta Hidup Berkembang Lewat Begitu Banyak Pendatang

1 Juni 2019

Anies: Jakarta Hidup Berkembang Lewat Begitu Banyak Pendatang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak melarang pendatang ke ibu kota untuk mencari peruntungan.

Baca Selengkapnya

Pendatang Baru Jakarta 69.000 Orang, Ini Tanggal Operasi Yustisi

2 Juli 2018

Pendatang Baru Jakarta 69.000 Orang, Ini Tanggal Operasi Yustisi

Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan menggelar operasi yustisi serentak untuk menertibkan administrasi kependudukan para pendatang baru di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2018, 69 Ribu Pendatang Baru Banjiri Jakarta

2 Juli 2018

Arus Balik Lebaran 2018, 69 Ribu Pendatang Baru Banjiri Jakarta

Pendatang baru di Jakarta setelah libur Lebaran 2018 mencapai 69 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Menghadapi Pendatang Cari Kerja di DKI, Begini Harapan Sandiaga

20 Juni 2018

Menghadapi Pendatang Cari Kerja di DKI, Begini Harapan Sandiaga

Sandiaga Uno mengatakan DKI siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menanggulangi persoalan pendatang yang mencari kerja di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Tak Akan Cegah Pendatang Baru Pascamudik Lebaran

6 Juni 2018

Anies Baswedan Tak Akan Cegah Pendatang Baru Pascamudik Lebaran

Anies Baswedan tidak mempermasalahkan tujuan para pendatang baru itu ke ibu kota asalkan bersedia mengikuti aturan kependudukan dan pencatatan sipil.

Baca Selengkapnya

Hampir Seribu Orang Terlantar di Kota Bekasi Sepanjang 2017

24 Agustus 2017

Hampir Seribu Orang Terlantar di Kota Bekasi Sepanjang 2017

Untuk membantu orang-orang terlantar itu, pemerintah Kota Bekasi membiayai mereka untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Usai Lebaran, Lima Ribu Pendatang Baru Datangi Tangerang Selatan

8 Juli 2017

Usai Lebaran, Lima Ribu Pendatang Baru Datangi Tangerang Selatan

Setelah libur lebaran, sekitar lima ribu jiwa datang menetap ke Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya