Ribuan buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) melakukan "long march" menuju kantor Kemenakertrans sesuai unjukrasa di Kantor Kemenkes di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (27/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menurunkan 15 ribu personel gabungan dari kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia untuk mengamankan unjuk rasa buruh, Rabu, 3 Oktober 2012. Selain unjuk rasa, buruh juga menggelar mogok kerja nasional untuk menuntut penghapusan sistem outsourcing dan menolak upah murah.
Menurut juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, 15 ribu personel tersebut terdiri dari 10 ribu anggota kepolisian dan 5.000 anggota TNI. "Tapi TNI khusus menjaga obyek vital," kata Rikwanto kepada Tempo, Selasa, 2 Oktober 2012.
Menurut dia, mogok para buruh pada Rabu, 3 Oktober 2012, akan diikuti oleh para buruh di 12 provinsi, 37 kabupaten, dan 745 perusahaan di Indonesia. "Mogok akan dilakukan di kawasan industri dan di lingkungan sekitar pabrik tempat mereka (buruh) kerja," ujarnya.
Polda telah mendapatkan pemberitahuan adanya mogok kerja nasional oleh Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) dan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI). Unjuk rasa ini diperkirakan dimulai pukul 08.00 hingga 12.00.
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.