Langka Daging, Rendang Hilang dari Warung Padang
Editor
Ahmad Nurhasim
Sabtu, 17 November 2012 18:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Susanti, warga Kebayoran Lama, tampaknya harus menelan ludah karena keinginannya untuk makan rendang di warung nasi padang tak tercapai. Dia ingin makan rendang di Rumah Makan Padang Putra Minang. Tapi, menurut pelayan rumah makan ini, rendang tidak ada di menu yang dijual. "Rendangnya kosong dari kemarin," kata Faisal, pelayan Rumah Makan Padang Putra Minang, di sekitar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 November 2012.
Menurut Faisal, rendang yang berbahan daging sapi itu “lenyap” dari menu andalan rumah makan ini karena penjual daging mogok jualan. "Langganan kami di Pasar Kebayoran Lama tutup sejak Kamis lalu," katanya.
Faisal mengatakan, pemilik rumah makan padang tempatnya bekerja akan melihat kondisi pasar hingga Senin pekan depan. "Nanti baru bisa menentukan apakah akan tetap beli atau tidak," katanya. "Tergantung harga."
Hal senada disampaikan pemilik Rumah Makan Padang Sari Minang, Iwan. Menurut dia, jika harga daging sapi pada Senin nanti masih Rp 95 ribu per kilogram, ada kemungkinan harga rendang naik. "Semoga saja sudah turun," ujarnya.
Iwan biasa belanja daging 2 kilogram setiap hari, dan dalam sehari bisa habis. Dia menjual rendang Rp 7.000 per potong, belum termasuk nasi. "Kalau masih mahal, mungkin naik sedikit harga rendangnya," ujarnya.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indoensia, Ngadiran, mengatakan, melonjaknya harga daging sapi ini ditengarai akibat dari kebijakan pemerintah memotong kuota impor daging sapi. Pada Januari 2012 lalu, menurut data Kementerian Perdagangan, harga daging sapi Rp 71.900 per kilogram. Sedangkan awal November ini masih Rp 80.321 per kilogram.
SYAILENDRA