Kereta locomotive ekskavator saat mencoba jalur rel kereta diDesa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, (25/11). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia masih menyempurnakan satu jalur rel kereta di Cilebut, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 27 November 2012. Jika perbaikan selesai siang ini, maka sore nanti kembali dilakukan uji coba.
"Tadi malam (Senin) sudah selesai menggeser 50 sentimeter rel dari posisi semula. Sekarang menyesuaikan kabel Listrik Aliran Atas (LAA) dengan lintasan rel," kata Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi I, Mateta Rizalulhaq, kepada Tempo di lokasi longsor, Selasa siang.
Menurut Mateta, setelah penyempurnaan satu jalur rel selesai, rencananya sore atau malam nanti akan dilakukan uji coba dengan rangkaian KRL. Pengujian dilakukan untuk mengukur kekuatan tanah pada lintasan rel di sekitar lokasi longsor.
"Kalau hari ini bisa uji coba dan sukses, maka Rabu besok KRL Jakarta-Bogor dengan single track sudah bisa dioperasikan," ujar dia. "Setidaknya hari Kamis sudah bisa melayani calon penumpang di Stasiun Bogor dan Cilebut."
Ditanya soal kekuatan rel dengan kontur tanah setelah longsor, Mateta menjamin rel sudah layak untuk kembali digunakan. Apalagi, sebagian jalur rel sudah digeser dan memiliki jarak cukup jauh dari bibir tebingan yang longsor.
Dia mengatakan, kekuatan tanah di Cilebut dikembalikan 100 persen seperti kondisi semula. Struktur tanah pada bantalan rel yang masih utuh diperkuat dengan memasang fondasi dari bronjong batu dan kantong tanah. Selain itu, pada sisi bronjong dipasang turap tiang baja.
"Kekuatan tanah kami pastikan normal lagi dan layak untuk digunakan. Apalagi sudah disempurnakan ulang," Mateta menjelaskan.
Mateta mengatakan, untuk menguji hasil perbaikan lintasan rel di lokasi longsor, ada alat ukur kekuatan tanah. Selain itu, proses perbaikan juga melibatkan para ahli tanah dan kontruksi dari internal PT KAI. "Kami punya alat ukur kestabilan jalur yang menunjukan kekuatan tanah dan rel."
