TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Harry Tiro Djatmiko mengatakan hujan deras masih akan membayangi Jakarta dalam seminggu ke depan.
"Secara moderat, hujan deras masih akan membayangi Jakarta, terlebih sebenarnya sudah memasuki puncak musim penghujan," ujar Harry Sabtu, 19 Januari 2013.
Harry melanjutkan, puncak musim penghujan, apabila dilihat dari tren, cenderung terjadi pada pertengah Januari hingga tengah Februari. Oleh karenanya, hujan deras dengan intensitas tinggi bisa datang sewaktu-waktu.
Harry menambahkan, BMKG belum bisa menuntukan kira-kira hingga berapa milimeter ukuran curah hujan harian sepekan ke depan. Namun, apabila mengacu pada data statistik 40 tahun terakhir, curah hujan harian akan berada di rentang 100 milimeter hingga 340 milimeter per harinya.
"Untuk ini, masih dalam pantauan. Kami belum tahu kapan tepatnya puncak hujan akan tiba dan berapa ukuran curah hujannya," ujar Harry menjelaskan.
Ditanyai apa penyebabnya masih tingginya curah hujan untuk seminggu ke depan, Harry menjawab karena tubrukan massa uap air (awan) dari arah utara dan selatan. Akibat tuburukan itu, terbentuk sabuk awan dengan massa air cukup besar yang membentang dari barat hingga timur.
"Namun sekarang kita sedang di tengah masa jeda yang umumnya berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Masa jeda ditandai dengan curah hujan yang tak deras serta titik perkumpulan awan yang berpindah akibat melemahnya pergerakan angin," ujar Harry sambil menuturkan bahwa masa jeda adalah tanda menuju puncak musim penghujan.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.