Prototipe kereta monorel buatan Indonesia terparkir di hanggar PT. Melu Bangun Wiweka, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, (4/2). Monorel ini lebih ekonomis hingga 75 persen dibanding produk luar negeri. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Monorail, Sukmawati Syukur, mengatakan perusahaannya sudah mencapai kesepakatan kerja sama dengan Ortus Group. Sukmawati menargetkan proses konstruksi bisa dimulai pada Mei-Juni 2013. "Proses pembangunan akan selesai dalam 3 tahun, jadi kita targetkan awal 2016 sudah mulai beroperasi," katanya ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Kamis, 14 Februari 2013..
Pertama, kata Sukmawati, adalah amandemen atau perubahan isi perjanjian kerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta. "Proyek ini kan sempat terhenti jadi harus ada amandemen isi perjanjian dengan Pemprov DKI," katanya.
Setelah perubahan isi kerja sama selesai, PT Jakarta Monorail akan melakukan pemutakhiran desain kereta. Sebelum proses terhenti, Sukmawati mengatakan pihaknya sudah memiliki desain monorel. Tapi karena terhenti, Sukmawati mengatakan akan dilakukan penyesuaian tertentu terhadap desain kereta.
Setelah itu, kata Sukmawati, mereka akan memilih pemasok atau supplier kereta. Dalam proses ini, PT Jakarta Monorail juga akan dilakukan uji kelaikan kereta yang melibatkan Kementerian Perhubungan.
Menurut Sukmawati, uji kelaikan meliputi pengujian terhadap sistem operasi standar pelayanan minimum dari kereta yang nantinya akan dioperasikan. "Standar pelayanan minimum ini yang nanti akan dibuatkan peraturannya," katanya.
Kemudian, PT Jakarta Monorail akan melakukan pemilihan kontraktor pembangunan proyek monorel. Mekanisme yang dilakukan melalui proses tender. "Nanti kita akan melakukan beauty contest," katanya. Segera setelah kontraktor pembangunan didapat, proses konstruksi bisa segera dimulai.