TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Kesehatan mengirim 115 perawat Indonesia dari berbagai daerah untuk mengikuti pelatihan keperawatan di Nanyang Politechnic Internasional, Singapura. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes, dr. Untung Suseno Sutardjo mengatakan kerjasama itu dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat Indonesia.
"Program ini dilaksanakan selama tiga tahun sebagai pelatihan bagi pelatih (training of trainer) dan pelatihan berbasis kompetensi," kata Untung di Jakarta, Kamis, 14 Februari 2013.
Untung menjelaskan ke-115 peserta pelatihan itu adalah perawat profesional dan manajer perawat dari 13 institusi kesehatan seperti; rumah sakit pemerintah, politeknik kesehatan, pusdiklat aparatur dan balai pelatihan kesehatan.
Selain dengan Nanyang, menurut Untung pelatihan ini juga didukung oleh Temasek Foundation. Sejak tahun 2008, sebanyak 104 perawat Indonesia juga telah menyelesaikan pelatihan. Dan hasilnya telah diaplikasikan dalam sekolah keperawatan antara lain ; strategi pengendalian infeksi untuk kurikulum keperawatan.
Adapun Chief Executive Officer (CEO) Temasek Foundation, Benedict Cheong mengatakan pihaknya akan mendukung. jaringan perawat profesional dalam meningkatkan proses inti dalam pelayanan keperawatan. "Pelatihan ini sebagai upaya nasional meningkatkan standar asuhan keperawatan di negara ini,"ujar Cheong yang hadir ditemui di Jakarta.
Sementara itu dalam testimoninya, Kepala jurusan keperawatan Jakarta III Politeknik Kesehatan , Yupi Supartini mengatakan ilmu yang dieroleh selama dia mengikuti latihan berguna bagi penyusunan kerangka kerja untuk sekokah perawat. "Ada teknik-teknik baru berstandar internasional yang dapat kami terapkan di Indonesia,"kata Yupi.
Selama mengikuti pelatihan, Yupi belajar mengenai pengenalan catatan medis elektronik, sistem manajemen bencana, penguatan prosedur manajemen luka dan sebagainya.