TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga di RT 13/14, RW 01, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat terpaksa mengungsi. Soalnya, rumah yang selama ini mereka tempati ludes dilahap si jago merah. "Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.30 WIB dan dengan cepat merembet," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Subejo di lokasi kebakaran, Senin, 4 Maret 2013.
Kebakaran cepat merembat lantaran jarak antar-rumah yang begitu rapat. Kebakaran makin membesar karena sebagian besar rumah warga merupakan bangunan semipermanen yang terbuat dari kayu dan tripleks. "Jadi begitu terbakar api dengan cepat menyebar," kata Subejo.
Petugas pemadam kebakaran menurunkan 27 unit pemadam kebakaran. Api kemudian berhasil dipadamkan satu jam kemudian.
Subejo menyatakan akses masuk ke lokasi kebakaran sangat sulit lantaran jalan masuknya hanya berupa gang kecil. Selain itu, air yang tersedia juga sangat sedikit sehingga membuat proses pemadaman itu tidak bisa dilakukan lebih cepat. "Karena itu langsung dikerahkan puluhan mobil agar air tetap tersedia," ujarnya.
Tidak ada korban dalam perisriwa kebakaran tersebut. Kerugian sendiri diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. "Tapi yang terpenting tidak sampai memakan korban jiwa," kata Subejo.
Subejo mengatakan menerima informasi kebakaran terjadi lantaran seorang anak kecil bermain lilin di rumahnya. "Tapi kami belum bisa memastikan, semua masih merupakan kemungkinan," ujarnya.
Menurut Rivki, 31 tahun, api berasal dari salah satu rumah dengan dua lantai di RT 14. Kebakaran itu terjadi lantaran dua anak kecil berusia dua tahun dan empat tahun bermain lilin di dalam rumahnya. "Dan saat itu orang tuanya sedang tidak di rumah, baru setelah itu api membesar dengan cepat," kata dia.
Sementara itu, Camat Johar Baru Budiroso mengatakan sebanyak 500 warga terpaksa mengungsi akibat peristiwa tersebut. Kata Budiroso, untuk sementara korban tinggal di masjid dan sekolah yang dekat dengan lokasi. Berita lainnya klik di sini.
