Wartawan Ditipu Polisi Gadungan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 23 Maret 2013 14:07 WIB

Ilustrasi Penipuan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wartawan sebuah media online menjadi korban penipuan yang dilakukan seorang lelaki yang mengaku sebagai polisi. Wartawan yang minta dipanggil Zar itu menderita kerugian Rp 20 juta. "Kejadiannya Kamis (21 maret 2013) kemarin," kata Zar ketika ditemui pada Sabtu, 23 Maret 2013.

Awalnya, Zar yang sehari-hari bertugas di kompleks DPR Senayan menerima telepon dari seseorang bernama Lubis. Kebetulan, dia memang pernah berkenalan dengan seorang polisi yang memiliki nama itu. "Si penelepon mengaku sebagai Lubis yang saya kenal," katanya.

Dalam percakapan lewat telepon itu, Lubis ini menawarkan sejumlah barang elektornik. Di antaranya, komputer jinjing, kamera DSLR, komputer sabak, dan telepon pintar berbagai merek. Katanya barang itu hasil sitaan Kepolisian Daerah Metro Jaya yang hendak dilelang. Harga yang diminta Rp 77 juta untuk 36 item barang.

Meski harga yang diminta terbilang murah, Zar merasa tidak tertarik. Alasannya, dia tidak memiliki uang sebanyak itu. Lubis pun menutup sambungan telepon.

Sore harinya, sekitar pukul 17.00, Lubis kembali menelepon Zar. Dalam perbincangan tersebut, Lubis kembali menyampaikan tawaran yang sama. Namun kali ini dia memberi kemudahan. "Cukup bayar setengahnya dulu, barang bisa keluar," katanya. Lagi-lagi Zar menolak. Dia mengaku hanya memiliki uang Rp 5 juta.

Lubis akhirnya meminta Zar mengirim uang Rp 5 juta itu sebagai uang muka. Tapi dia juga meminta Zar mencari uang tambahan untuk membayar sisanya. Uang yang terkumpul nanti ditransfer ke rekening BRI atas nama Mulyadi.

Keesokan harinya, Zar memberi tahu rekan-rekannya yang bertugas di DPR tentang tawaran barang murah itu. Rupanya banyak temannya yang tertarik. Mereka pun patungan dan terkumpul Rp 15 juta. Zar kemudian menghubungi Lubis untuk memberi tahu akan mentransfer uang lagi. Kali ini Lubis meminta Zar mengirim ke rekening Irwansyah di Bank Mandiri.

Setelah uang ditransfer, Zar menghubungi Lubis. Mereka sepakat bertemu di sebuah rumah makan cepat saji di Salemba, Jakarta Pusat, untuk menyerahkan barang yang dibeli. Pukul 21.00, Zar sampai di restoran tersebut. Namun orang yang ditunggu tidak kunjung muncul.

Tidak berapa lama, Lubis menghubungi Zar. Dia mengaku sudah di jalan dan meminta dikirimi pulsa sebesar Rp 300 ribu. "Tapi saya cuman kirim Rp 200 ribu," katanya. Ditunggu lama, rupanya Lubis tak juga datang. Dicoba dihubungi, nomornya sudah tidak aktif.

Besoknya, Jumat, 22 Maret, Zar mendatangi Lubis yang dikenalnya. "Lubis mengaku tidak tahu-menahu tentang transaksi itu," kata Zar. Bahkan Lubis siap untuk diperiksa. "Dia menyarankan saya untuk melaporkan kasus ini ke Polda Metro." Saat itulah Zar baru sadar bahwa dia kena tipu. Lubis yang selama ini menghubunginya dan menawarkan barang murah itu ternyata bukan Lubis yang dia kenal.

SYAILENDRA

Berita Populer:
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia
KPK Tangkap Pimpinan Pengadilan Negeri Bandung

Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'

Kronologi Serangan ke Penjara Sleman

Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel

Anggota Kopassus Diduga Serbu Penjara di Sleman

Ini 5 Tuntutan Pengunjuk Rasa 25 Maret

Adi Bing Slamet 'Diserbu' Pengikut Eyang Subur

Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan

Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

5 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

6 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

8 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

10 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

11 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

11 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

11 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

11 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya