Politikus Golkar Dianggap Menghina Bendera Negara  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 19 Agustus 2013 12:31 WIB

Seribu bendera merah putih dikibarkan dalam kegiatan yang bertajuk Seribu Cita Satu Indonesia di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, (17/8). Aksi ini digelar oleh pemuda dari berbagai latar belakang di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Tangerang - Pakar hukum dari Universitas Pelita Harapan, Hendrik Mezak Meray, mendesak polisi lebih proaktif dalam menyikapi pengibaran bendera merah putih bergambar burung garuda oleh politikus Partai Golkar, M. Romli, di Kampung Perahu, Desa Perahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Menurut dia, menambahkan burung garuda di tengah bendera merah putih bisa dianggap sebagai penghinaan. “Karena ini jelas penempatan yang salah,” katanya kepada Tempo, Senin, 19 Agustus 2013.

M. Romli mengibarkan bendera merah putih sepanjang 2 meter bergambar lambang negara, burung garuda. Bendera tersebut masih berkibar di halaman rumah mewah dengan pekarangan luas itu. Di sebelah bendera itu, berkibar pula bendera berwarna kuning lengkap dengan lambang Partai Golkar, foto, dan nama M. Romli, calon legislator DPRD Kabupaten Tangerang. M. Romli yang kini masih menjabat anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 2009-2014 akan maju kembali dalam pemilu legislatif 2014 mendatang.

Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta lagu kebangsaan, Pasal 24 huruf D disebutkan, setiap orang dilarang mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar, atau benda lain dan memasang lencana atau benda apa pun pada bendera negara.


Bahkan, dalam Pasal 67 huruf C disebutkan, bisa dipidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 100 juta bagi setiap orang yang mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar, atau benda lain dan memasang lencana atau benda apa pun pada bendera negara. M. Romli hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai konfirmasi.

Menurut Hendrik, bendera merah putih harus dikibarkan tanpa ada tambahan apa pun. Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Romli bisa diancam pidana. “Tidak boleh ditambah atau dikurangi, hanya merah putih, semuanya, kan, sudah diatur dalam undang-undang,” katanya. Karena itu, dia menilai polisi seharusnya segera memproses kasus ini. Menurut dia, polisi bisa memproses kasus ini tanpa harus ada laporan terlebih dahulu. ”Kalaupun ada yang melapor, ia menambahkan, bisa siapa saja,” katanya.

JONIANSYAH


Berita terkait

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

1 jam lalu

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

19 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

30 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

38 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

39 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

39 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

40 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

43 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

48 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

48 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya