Makna 'Anak Wilayah' di Pasar Tanah Abang  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 23 Agustus 2013 07:37 WIB

Para pedagang melengkapi formulir dan kupon undian pada saat pengundian relokasi pedagang Blok G Pasar Tanah Abang di Kantor Walikota Jakarta Pusat, (19/8). ANTARA/Nizar Arsyadani

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang proses verifikasi pedagang kaki lima (PKL) yang berhak mendapatkan kios di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terbantu dengan adanya "anak wilayah". Beragam makna pun bermunculan dari istilah "anak wilayah".

Mulai dari preman sampai pedagang yang telah berjualan di wilayah tertentu untuk jangka waktu panjang. Taufik, 37 tahun, yang turut menjadi bagian dari tim verifikasi, mengaku kurang senang dengan istilah "anak wilayah". "Kalo begitu maknanya terlalu luas," katanya kepada Tempo, Kamis, 22 Agustus 2013.

Menurut Taufik, yang dimaksud dengan anak wilayah dalam membantu proses verifikasi pedagang kaki lima adalah pedagang secara turun temurun telah lama berjualan di sekitar kawasan Tanah Abang. "Kita ini orang wilayah yang berjualan dari K.H. Mas Mansyur sampai Pasar Jati," kata pedagang pakaian muslim itu.

Taufik mengungkapkan, dia masuk ke dalam tim verifikasi karena diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk mengakomodir para pedagang kaki lima di sekitar Kebon Kacang dan RW 09 agar mau direlokasi ke Blok G. "Saya sosialisasi ke para pedagang," ujar pria yang mengenakan baju koko itu.

Dari wilayah Kebon Kacang dan RW 09, Taufik menyebutkan sedikitnya ada 300 pedagang yang terdata. Selama proses verifikasi, Taufik mengaku dengan begitu mudahnya mengetahui pedagang asli Tanah Abang atau bukan. "Kita sudah hafal nama, alamat, dan muka," ucap Taufik. "Ini loh pedagang Kebon Kacang."

Setelah pendaftaran dan verifikasi pertama berakhir, tugas Taufik pun usai. Namun, dia tetap berusaha membantu para pedagang Kebon Kacang yang belum terdaftar ulang di tahapan kedua. "Kita coba tanya, mungkin gak masuk," ujar pria yang ditemani tiga sahabatnya itu. "Tapi, kenyataan sudah ditutup."

Sebelumnya, salah satu anggota tim verifikasi, Aris, mengaku sebagai mantan preman Tanah Abang. Sebelum penataan Tenabang, Aris bersama enam orang rekannya mengurus sekitar 40 pedagang kaki lima yang berada wilayah kekuasaannya. Biasanya, dalam sebulan, Aris bisa meraup uang sampai Rp. 2 juta.

SINGGIH SOARES

Berita Lain:
Kapal Ekspres Bahari Terbakar, Ibu dan Bayi Tewas

Baku Tembak dengan Polisi, Pencuri Motor Tewas

Jaminan Tiket, Penumpang Tanah Abang: Ribet

Berita terkait

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

21 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

43 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

44 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

47 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

18 Januari 2024

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

Pedagang di Little Bangkok Tanah Abang senang karena mendapatkan pelanggan baru yang membeli produknya secara eceran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

10 November 2023

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

Sejumlah pedagang yang menyewa kios di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

Baca Selengkapnya

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

10 November 2023

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

Pedagang Pasar Glodok mengatakan distributor kini menjual barang langsung ke konsumen lewat online shop dengan harga murah.

Baca Selengkapnya

Kata Mereka yang Setia Datang dan Belanja di Pasar Tanah Abang

30 Oktober 2023

Kata Mereka yang Setia Datang dan Belanja di Pasar Tanah Abang

Karena tidak seramai dulu, kalaupun ada gerak-gerik mencurigakan pelaku kriminal di Pasar Tanah Abang jadi lebih mudah mereka awasi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

16 Oktober 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

Kembali Kunjungi Pasar Tanah Abang, Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

Baca Selengkapnya

Usai Pelarangan TikTok Shop Pasar Tanah Abang Mulai Ramai Lagi

15 Oktober 2023

Usai Pelarangan TikTok Shop Pasar Tanah Abang Mulai Ramai Lagi

Usai pelarangan TikTok Shop, situasi Pasar Tanah Abang mulai ramai kembali. Sejumlah pedagang masih mengeluh sepi pembeli.

Baca Selengkapnya