Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli saat menjawab pertanyaan wartawan di ruangannya, Jakarta (26/8). Lurah tersebut di tolak warga Lenteng Agung karena menganut agama yang berbeda dengan mayoritas warganya. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli tetap percaya diri program kerjanya bakal berjalan mulus meski sempat menerima tuntutan agar mundur dari sejumlah warganya. Saat ini, lurah Susan tengah menjalankan program penghijauan.
Menurut lurah Susan, program penghijauan yang sedang dijalankannya tidak akan mendapatkan hadangan dari warga yang menentangnya. Sebab, program itu bertujuan agar lingkungan menjadi lebih bagus. "Masalah penghijauan enggak apa-apa," katanya, Kamis, 29 Agustus 2013.
Lurah Susan pun mengaku tak mau terlalu ambil pusing bila nanti programnya tak sepenuhnya didukung warga. Lurah 43 tahun itu akan menyikapinya dengan tenang. "Nyantai aja," ujar ibu satu anak itu sembari tersenyum. Yang terpenting, dia menambahkan, "Kerja seperti biasa untuk warga."
Salah satu tempat yang menjadi fokus utama lurah Susan dalam program penghijauan adalah Taman Lenteng Agung. Itu merupakan satu-satunya tempat ruang terbuka hijau di wilayahnya. "Saya harus bekerja sama dengan suku dinas pertamanan, mohon dibantu perawatan juga," tutur lurah Susan. "Minta tolong pemeliharaannya," dia menambahkan.
Selain penghijauan, lurah Susan juga bakal menggiatkan program kebersihan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013. Dengan cara mengumpulkan benda berbahan dasar plastik lalu ditaruh di bank sampah dan pembersihan Kali Ciliwung dari sampah. "Kita juga akan merangkul Kopassus," ujarnya mengenai pembersihan sampah di Kali Ciliwung.
