Pedagang Pasar Tanah Abang Kecewa Pada Presiden

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2004 13:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua ribuan pedagang pasar Tanah Abang kecewa karena gagal bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono meski sudah menunggu selama dua jam.Padahal, pedagang pasar Tanah Abang telah berada didepan Istana Negara sejak pukul 10.10 WIB. Sekitar setengah jam kemudian iring-iringan presiden SBY dan tamu negara memasuki Istana Negara yang disambut lambaian tangan para pendemo. "Kami ingin presiden SBY memperhatikan nasib kami yang memang sudah berada diujung tanduk dan agar presiden memahami permasalahan-permasalahan pedagang pasar Tanah Abang," kata Sofyan, Ketua Perwakilan Pedagang Pasar Tanah Abang (P3TA) di Istana Negara, Kamis (25/11).Namun setelah menunggu kurang lebih dua jam, keinginan pedagang tersebut untuk menemui presiden SBY akhirnya gagal karena presiden masih menerima tamu negara. Akhirnya, iring-iringan pedagang pasar Tanah Abang baik dengan mobil, motor, truk, maupun berjalan kaki bergerak menuju DPRD Jakarta. Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan dimana pedagang mendesak ingin bertemu, sedang petugas kemanan belum mendapatkan izin. "Padahal kasus TPST Bojong sempat ketemu, mengapa pedagang pasar Tanah Abang selalu dikorbankan," teriak salah satu pedagang. Akhirnya Sofyan menyampaikan aspirasinya melalui mikrofon kearah Istana Negara, yang mengatakan bahwa pedagang pasar Tanah Abang merasa dizalimi oleh Gubernur Sutiyoso dan PD Pasar Jaya. Menurutnya, Gubernur Sutiyoso membongkar pasar tanpa ada musyawarah. Pedagang juga merasa ditipu oleh PD Pasar Jaya, karena hak pakai pasar Tanah Abang seharusnya baru berakhir 2007-2016. "Baru dua tahun, tapi sudah mau dibongkar. Lagipula untuk hak pakai yang berakhir 28 November 2004 dengan alasan mau dibongkar mengapa diatasnya malah dibangun kios dengan masa hingga 2016, kan gak mungkin,"kata Nurhayati. Semula jika bertemu dengan presiden, pedagang akan menyampaikan jerit hati mereka, karena jika pasar tersebut dibongkar pedagang harus membeli kios itu lagi seharga Rp 275 juta per meter. "Padahal, minimal pedagang membutuhkan delapan meter persegi (dua kios) dari mana kami mendapatkan uang Rp 2 miliar lebih dalam waktu satu atau dua tahun. Ini sangat memberatkan,"kata Sofyan. Selain itu, beberapa pedagang pasar Tanah Abang merasa ditipu dengan aksi PD Pasar Jaya yang meminta registrasi ulang dengan dalih agar pedagang bisa mendapatkan kiosnya kembali. "Jadi seolah-olah kami menyetujui pembongkaran, padahal kami merasa ditipu," kata Sofyan. Dipagarinya Blok B, C, D, E dengan seng oleh PD Pasar Jaya dengan hanya disisakan sedikit pintu membuat pasar Tanah Abang seolah-olah sudah tidak ada. "PD Pasar Jaya sudah memperlakukan kami seperti Yahudi," teriak salah seorang pedagang. Saat ini terdapat sebanyak 4.248 kios di blok B, C, D, E.Badriah

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

12 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

20 jam lalu

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

Said Didu mengkritik pembebasan lahan dalam pengembangan kawasan mega Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2).

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

23 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

1 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

4 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

4 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

6 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya