MRT Telan Biaya Konstruksi hingga Rp 1,2 Triliun
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Rabu, 2 Oktober 2013 05:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) akan dimulai pada Oktober ini. PT MRT Jakarta memperkirakan tahap konstruksi sampai akhir 2013 akan memakan biaya Rp 1,2 triliun. "Itu seluruhnya untuk uang muka ke kontraktor," ujar Direktur Keuangan PT MRT, Tuhiyat, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 1 Oktober.
Dua konsorsium yang telah memenangi lelang konstruksi layang ruas Lebak Bulus-Senayan antara lain konsorsium Tokyu-Wika dan konsorsium Obayashi-Shimizu-Pembangunan Jaya. Nantinya, dana itu akan dibagikan untuk kedua konsorsium.
Ia mengatakan, dana sebesar Rp 1,2 triliun merupakan bagian dari pinjaman tahap pertama Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah cair beberapa waktu lalu.
Dari total pinjaman untuk pembangunan tahap pertama Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sebesar 125 miliar yen, pinjaman yang sudah cair sebesar 48,150 miliar yen. Dana itu, menurut Tuhiyat, akan digunakan mulai dari peletakan batu pertama pada Oktober ini sampai akhir tahun depan.
Sedangkan sisa pinjaman berjumlah 75,128 miliar yen, ujarnya, menunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri dan kesediaan dari Direktur Utama MRT sudah dikantonginya.
Ia berharap, pinjaman itu bisa cair akhir tahun ini. Alasanya, agar pinjaman tahap kedua ini bisa langsung menyambung setelah pinjaman pertama habis dipakai di akhir 2014. "75,128 miliar yen itu kan akan digunakan sampai akhir masa konstruksi," katanya.
Lalu apa yang dilakukan setelah peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan pada Oktober ini? Menurut Tuhiyat, perusahaan akan segera melakukan pengeboran awal di sejumlah titik. Namun sampai sekarang belum diketahui titik mana saja yang akan didahulukan. "Pengeboran bisa antara Bundaran HI, Dukuh Atas, sampai Bundaran Senayan. Sampai sekarang belum tahu," ujar Tuhiyat.
SUTJI DECILYA
Terhangat
Edsus LEKRA | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah
Baca juga
Diminta Tak Tergiur Jadi Capres, Jokowi: Apa?
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat