Polisi Buru Pemuda yang Diduga Membawa Siswi SMP  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 24 Oktober 2013 15:21 WIB

inforum.com

TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota memburu AR, pemuda yang diduga membawa Nabila Anjani Putri Santini, 12 tahun. Siswi kelas 1 sekolah menengah pertama di Kota Bekasi itu dilaporkan belum pulang ke rumahnya sejak Senin, 21 Oktober lalu.

"Kami masih melakukan penyelidikan," kata juru bicara Kepolisian Resor Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo, Kamis, 24 Oktober 2013. Polisi menduga AR merupakan orang dekat Nabila. Hal itu diketahui melalui telepon seluler milik Nabila.

Orang tua Nabila, Herlin, 42 tahun, dan Asep, 48 tahun, yang menilai bahwa anaknya berpacaran dengan AR, menyita telepon seluler Nabila. "Alasan (melarang pacaran) masih kecil, oleh karena itu HP disita. Orang tuanya beranggapan anaknya sudah tidak berpacaran lagi," kata Siswo.

Namun berdasarkan keterangan saksi, ujar Siswo, ternyata Nabila masih menjalin hubungan dengan AR, pemuda berusia sekitar 25 tahun yang diduga membawa Nabila dari sekolahnya di SMPN 25 Bekasi Utara, Senin lalu pukul 12.00.

Saat itu, Nabila baru saja diantar orang tuanya dari rumahnya di Perumahan SBS Blok D-4 Nomor 20, Jalan Krakatau 4, RT 8 RW 7, Harapan Jaya, Bekasi Utara. "Pelaku menjemput korban di sekolah sebelum jam belajar," kata Siswo.

Menurut keterangan Lovelin, teman dekat Nabila, kepada keluarga, AR merupakan pemuda yang dikenal Nabila melalui situs jejaring sosial Facebook. AR baru dua kali datang ke sekolah Nabila, namun pada kedatangan yang terakhir itu, kata Lovelin, AR langsung membawa Nabila.

Ratih, 34 tahun, kerabat dekat Nabila, mengatakan, hingga saat ini keberadaan Nabila belum diketahui. Keluarga sudah dimintai keterangan kembali oleh aparat polisi untuk mencari keberadaan Nabila.

"(Kemarin) malam, teman sekolah dipanggil untuk dimintai keterangan, bersama keluarga," kata Ratih. Pihak keluarga, kata Ratih, sudah berusaha mencari ke sejumlah wilayah. Namun, pencarian tak membuahkan hasil.

Bahkan, keluarga sudah menyebar foto Nabila ke sejumlah tempat keramaian. Tujuannya, agar masyarakat yang melihat segera melaporkan ke pihak keluarga melalui nomor telepon yang sudah dicantumkan. "Kami sudah menyebar foto," ujarnya.

Ratih menambahkan, kondisi kedua orang tua Nabila hingga saat ini masih syok. Sejak malam kemarin, keduanya tak dapat tidur dengan nyenyak dan nafsu makan mulai berkurang. Dia berharap agar aparat kepolisian segera menemukan keberadaan Nabila.

ADI WARSONO

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya