Warga Lorong W Barat Bongkar Rumah yang Di Atas Rel

Reporter

Editor

Jumat, 10 Desember 2004 22:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Warga Lorong W Barat RT 06/ RW 17, Tanjung Priok, Jakarta Utara, membongkar sendiri rumah dan bangunan di atas rel yang akan diaktifkan oleh Pelindo untuk menghubungkan stasiun Pasoso ke terminal peti kemas Koja. "Kita membongkar itu atas inisiatif sendiri," ujar Imam Nuryani, kuasa warga, kepada Tempo pada Jumat (10/12). Menurut Imam, pembongkaran itu dilakukan supaya di atas rel yang akan difungsikan Pelindo tidak terdapat bangunan lagi. Warga yang rumahnya harus dibongkar, kemudian dipindahkan ke areal yang berjarak 5 meter dari rel.Jumlah bangunan yang dibongkar pada Senin (6/12) lalu adalah 28 bangunan. Diantaranya terdapat 12 rumah tempat tinggal, pos ronda, warung, dan bangunan lainnya. Menurut Imam, jarak 5 meter dari rel sudah memungkinkan untuk berfungsinya rel tersebut. Mengingat Ruko Enggano Megah, di jalan Enggano yang hanya berjarak 1,3 meter dari rel. Sebelumnya, Humas Pelindo, Hendra Budhi, memastikan bahwa komplek rumah toko (ruko) Enggano Megah tidak akan dibongkar. "Mungkin relnya yang akan digeser ke dalam," kata Hendra kepada Tempo di ruang kerjanya pada Jumat (3/12).Ketika ditanya apakah dengan menggeser rel yang terletak di belakang ruko tidak akan menggusur warga yang menempati Lorong W, Hendra sendiri mengaku belum mengetahui rencana pembangunan rel itu secara menyeluruh. "Belum ada planning. Anggarannya juga belum tahu berapa," kata Hendra.Karena dengan menggeser rel ke dalam areal pelabuhan, berarti bahwa rel yang melewati Lorong W Barat juga akan digeser ke dalam. Hal itu berarti tidak akan ada penggusuran bagi 164 kepala keluarga yang menghuni Lorong W. "Ini masih perlu dikaji," katanya.Menurut Hendra, pihaknya saat ini sedang melakukan inventarisasi terhadap luas lahan dan jumlah warga di Lorong W. Karena menurutnya, ada standar jarak antara rel dengan bangunan di sekitarnya. Tito Sianipar-Tempo

Berita terkait

Upaya Jakarta Barat Sulap 92 RW yang Masuk Kawasan Kumuh Kota

23 Juli 2019

Upaya Jakarta Barat Sulap 92 RW yang Masuk Kawasan Kumuh Kota

Pemeritah Kota Administrasi Jakarta Barat tengah mengkaji rencana menata lingkungan di daerah pemukiman padat yang masuk kawasan kumuh kota.

Baca Selengkapnya

BPN Sebut 49 Persen Wilayah DKI Jakarta Masuk Kategori Kumuh

27 Mei 2019

BPN Sebut 49 Persen Wilayah DKI Jakarta Masuk Kategori Kumuh

BPN menyebut kawasan kumuh itu tersebar di enam wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Jurus-jurus Anies Hilangkan Kawasan Kumuh di DKI Jakarta

30 Januari 2019

Ini Jurus-jurus Anies Hilangkan Kawasan Kumuh di DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membuat rencana tata ruang Ibu Kota yang menarik minat swasta, sebagai upaya menghilangkan kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya