Pengakuan Siti, Pembantu Korban Penganiayaan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 3 Desember 2013 19:05 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Kini Siti Nur Amalah hanya bisa melihat kegelapan. Perempuan berusia 18 tahun yang pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu menjadi buta akibat dianiaya oleh sang majikan. Berkali-kali dia mengalami siksaan fisik dan pelecehan seksual saat bekerja di rumah pasangan Usman dan Lina di bilangan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Baru satu bulan bekerja, saya mulai disiksa," kata Siti saat ditemui di kantor LBH Mawar Saron, Selasa, 3 Desember 2013. Penyiksaan kerap dialaminya jika dia melakukan kesalahan, meskipun itu kesalahan sepele. Misalnya saja, saat Siti tak benar saat menggoreng, dia akan dicipratkan minyak panas, bahkan wajan panas ditempelkan ke tubuhnya.

Bukan hanya itu, Siti pun sering mengalami kekerasan fisik. "Ditendang, diinjak-injak, dijambak, kepala dibenturkan tembok," kata dia. Penyebabnya pun masih sepele, misalnya, karena Siti memecahkan barang atau salah melipat pakaian. Majikan laki-lakinya juga pernah melakukan pelecehan terhadap dirinya. "Disuruh telanjang dan dipegang-pegang," kata dia.

Menurut Siti, dia tak berdaya untuk melawan atau kabur dari rumah majikannya. "Saya tak tahu jalan, saya juga diancam," kata dia. Sang majikan pernah meminta dia untuk tak menceritakan penyebab kebutaannya. "Jadi, saya bilang, itu karena penyakit turunan," ujar dia.

Padahal, kata Siti, penglihatannya mulai berkurang sejak bulan November 2012. Saat itu kekerasan fisik yang diterimanya semakin sadis. Sang majikan sering membenturkan kepalanya ke tembok. Bahkan matanya beberapa kali ditonjok. "Pelan-pelan penglihatan saya kabur," kata dia.

Sebagai pembantu, Siti dijanjikan gaji , Rp 750 ribu per bulan. Dia bekerja di rumah itu selama empat bulan. Seharusnya gaji yang diterima sebesar Rp 3 juta. Namun majikannya hanya memberi Rp 2 juta. Majikannya beralasan, gaji dipotong untuk mengganti barang yang pernah dipecahkan Siti.

Sekarang kondisi Siti memprihatinkan. Pandangannya kosong. Wajahnya tak secerah wajah gadis seusianya. Rambutnya kusut dibiarkan terikat apa adanya. Bekas-bekas luka tak begitu terlihat karena sudah beberapa bulan berlalu. Dia harus dituntun ke mana pun melangkah.

Atas kejadian yang dialaminya, Siti berharap kepolisian segera menanganinya dengan cepat. "Agar ada hukuman yang setimpal buat majikan," kata dia. Saat ini Siti masih akan berada di Jakarta untuk mengikuti proses pemeriksaan di kepolisian.

NINIS CHAIRUNNISA


Baca juga:
BEM FIB UI Tuding Sitok Teror Mahasiswi UI
Pengemis Tajir Mudik dengan Avanza
RW, Korban Sitok, Depresi Lima Bulan
Sore Hingga Malam, Jakarta Diguyur Hujan
Masih Ada yang Nekat Terobos Jalur Transjakarta

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

16 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

18 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

23 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

24 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

25 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

26 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

29 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

29 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

30 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

31 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya