Deep Tunnel Diklaim Lebih Efisien Tangani Banjir

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 14 Februari 2014 06:26 WIB

Penampang terowongan SMART yang telah diaplikasikan di Kuala Lumpur, Malaysia. SMART berdiameter 13,2 meter, dibangun pada 2003 dengan biaya sekitar US$ 514 juta. smarttunnel.com.my

TEMPO.CO , Jakarta - Pakar tata air Universitas Indonesia, Firdaus Ali, menanggap pembangunan Terowongan Multi Fungsi Jakarta alias deep tunnel lebih efektif ketimbang normalisasi waduk. Alasannya, pemanfaatan ruang bawah tanah itu tidak memerlukan proses pembebasan lahan seperti yang diperlukan dalam proses normalisasi waduk atau kali. “Kendalanya adalah pembebasan lahan karena banyak yang tidak mau lahannya diambil alih,” ujarnya saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 12 Februari 2014.

Menurut Firdaus, proyek Kanal Banjir Timur menjadi salah satu contoh sulitnya melakukan penanganan banjir di atas permukaan tanah. Proyek yang digarap oleh pemerintah pusat itu memerlukan waktu hingga 34 tahun hingga akhirnya bisa terealisasikan hingga kawasan Marunda, Jakarta Utara. Tapi, kata dia, itu pun tidak sesuai dengan konsep awal karena mengalami penyempitan di daerah muara. (baca: Pemprov DKI Disarankan Buat Gorong-gorong Raksasa)

Firdaus mengakui jika secara biaya pembuatan deep tunnel itu jauh lebih mahal ketimbang melakukan normalisasi kali atau waduk. Menurut perhitungannya, perbandingan biaya yang dibutuhkan bisa mencapai 1:5 antara proyek di atas tanah dengan proyek bawah tanah. “Tapi proses pembebasan lahan biasanya harus berdarah-darah, jadi biaya sosial dan politiknya lebih tinggi,” ujar dia.

Menurutnya, pembangunan di ruang bawah tanah hampir tidak bisa dihindari lagi di masa mendatang. Soalnya, jumlah lahan di atas tanah semakin terbatas, dan banyak para pemilik tanah yang enggan melepas tanahnya meski diberikan uang ganti rugi. Karena itu, dia menganggap jika pembangunan deep tunnel di bawah tanah itu lebih efisien ketimbang melakukan normalisasi waduk dan atau membangun kanal baru.

Meski biayanya mahal, pemerintah disebutnya sangat mungkin untuk tidak mengeluarkan uang seperser pun dalam proyek tersebut. Anggaran yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp 29 triliun itu bisa digarap oleh pihak swasta mulai dari studi kelayakan, proses konstruksi, hingga pemeliharaannya. Apalagi saat ini sudat ada investor asal Malaysia yang siap membiayai proyek tersebut.

DIMAS SIREGAR



Topik
Busway Bekas| Dinasti Atut | Jokowi | Gunung Kelud |

Berita Terpopuler
Indah Dewi Pertiwi Akui Kenal Wawan, Manajernya
Kulit Maia Estianty Kendur, Cukup Dirawat di Rumah
Hugh Jackman Pandu Tony Awards 2014
Lenny Agustin Dapat Kartu Valentine
Cinta Penelope Akan Bergaya Gotik di Pesta Nikah






Advertising
Advertising

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Catat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

17 April 2022

Catat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

Masyarakat yang ingin mudik gratis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membawa sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Cari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya

17 April 2022

Cari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya

Ketahui apa syarat untuk mengikuti mudik gratis dari beberapa lembaga berikut.

Baca Selengkapnya

Stasiun Jatinegara Sampai Kantor Pusat Garuda Indonesia Jadi Cagar Budaya

8 Januari 2022

Stasiun Jatinegara Sampai Kantor Pusat Garuda Indonesia Jadi Cagar Budaya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan 14 bangunan cagar budaya baru.

Baca Selengkapnya