TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Imigrasi Jakarta Selatan memeriksa Kepala Sekolah Dasar Jakarta International School Paul Marshal Buckley yang merupakan warga negara Australia terkait dokumen izin tinggalnya. Pemeriksaan juga dilakukan kepada wakilnya, yakni Csaba Zoltan Koltai, yang berkewarganegaraan Amerika Serikat. (Baca: Kepala JIS Diduga Langgar Imigrasi)
"Keduanya dimintai keterangan dalam kaitan dengan operasi pemantauan orang asing oleh Kantor Imigrasi," kata Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Maryoto Sumadi, Rabu, 30 April 2014. Buckley dan Koltai diperiksa sejak pukul 09.00 hingga 15.30 WIB. (Baca: Polisi Belum Periksa Darah Guru JIS)
Maryoto mengatakan pemeriksaan bos JIS bertujuan mengetahui dokumen izin tinggal dan izin bekerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Pendidikan. Menurut Maryoto, mereka harus memiliki dokumen yang lengkap sebagai syarat resmi bekerja dan tinggal di Indonesia. "Kalau tidak lengkap bisa dianggap melanggar Undang-Undang Imigrasi," ujarnya.
JIS disorot setelah ada orang tua siswa yang melapor bahwa anaknya menjadi korban kekerasan seksual di Taman Kanak-Kanak JIS. Kini penyidik Kepolisian memeriksa lebih dari 30 saksi dan menetapkan enam petugas kebersihan toilet sebagai tersangka. (Baca: Polisi: Kepsek JIS Akan Dipanggil Lagi)
Menurut Maryoto, pemeriksaan akan dilakukan kepada semua orang asing yang bekerja di JIS. Dari catatan Kantor Imigrasi, kata mantan juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi itu, 24 tenaga pengajar JIS bakal antre menjalani pemeriksaan di lembaganya. "Kami akan memeriksa mereka secara bertahap," katanya.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS
Berita terkait
Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati
7 hari lalu
Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati
Baca Selengkapnya10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
53 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
55 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
57 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
58 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
17 Maret 2024
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
6 Maret 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca Selengkapnya