TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian memastikan ada guru berkewarganegaraan asing yang dituduh melakukan kekerasan seksual sodomi terhadap siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) Jakarta Selatan. Salah satu korban mengaku kepada polisi bahwa guru asing itu pernah melakukan perbuatan tak senonoh kepadanya di sekolah. (baca: Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS)
"Ada dalam daftar guru yang akan dideportasi (Imigrasi)," ujar juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat, 6 Juni 2014. Namun, Rikwanto enggan menyebut secara detil siapa guru yang dimaksud oleh korban. Rikwanto mengatakan perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tuduhan tersebut. (baca: Rencana Deportasi Guru JIS Ganggu Penyidikan)
Sebanyak 23 orang guru rencananya akan segera dideportasi oleh Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Guru-guru tersebut habis masa izin kerjanya pada akhir bulan ini. Banyak pihak meminta agar Imigrasi menunda rencana tersebut, dengan alasan penyelidikan. Polisi juga memastikan telah meminta Imigrasi melakukan hal tersebut.
Rencana deportasi juga ditentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda menyatakan setidaknya ada dua guru asing yang dituduh korban melakukan tindak kekerasan seksual di sekolah tersebut, yakni F dan B.
Data ini dibantah polisi yang menyatakan belum menerima identitas pasti para tertuduh. "Kami sedang berkoordinasi dengan Imigrasi," ujar Rikwanto. Pihak Imigrasi pun menolak untuk membuka daftar guru-guru yang akan dideportasi tersebut. (baca: Korban Minta Guru JIS Diperiksa Sebelum Deportasi)
Namun pihak Imigrasi sejauh ini masih akan berjalan dengan rencana deportasi tersebut. Kepada polisi, mereka minta agar diajukan surat pencegahan bila ada guru yang diduga bermasalah. Namun hingga saat ini, belum ada surat ajuan dari polisi terkait nama-nama guru yang akan dicegah demi kepentingan penyelidikan.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati
7 hari lalu
Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati
Baca Selengkapnya10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
53 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
55 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
57 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
58 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
17 Maret 2024
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
6 Maret 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca Selengkapnya