Puluhan Lapak Pemulung di Depok Hangus Terbakar
Editor
Efri NP Ritonga
Sabtu, 28 Juni 2014 19:08 WIB
TEMPO.CO, Depok - Sebanyak 20 lapak pemulung di Jalan Situ Pladen, RT 2 RW 6, Kelurahan Beji Timur, Beji, Depok hangus terbakar pada Sabtu, 28 Juni 2014 sekira pukul 15.00. Seluruh harta benda dalam lapak tersebut ikut disapu si jago merah yang berkobar sangat besar. Total kerugian yang dialami para pemulung itu mencapai puluhan juta rupiah.
"Awalnya saya kira lampu bohlam yang meledak, habis itu langsung ada keluar asap sama api," kata salah satu pemilik lapak, Watiem, 34 tahun, yang ditemui di lokasi kejadian.
Menurut dia, sebelum api membesar dirinya mendengar suara ledakan kecil dari dalam lapak. Tak berapa lama kemudian dia melihat api mulai menyala dan terus membesar. "Semua penghuni lagi kerja di luar, hanya ada anak-anak yang sedang merapikan barang bekas," katanya.
Sumber api itu keluar dari lapak yang berada di deretan paling pojok utara. Api dengan cepat merambat ke lapak-lapak lain karena tertiup angin dan banyaknya barang yang mudah terbakar di kawasan pemukiman kumuh tersebut. "Api terus membesar karena ditiup angin," katanya.
Melihat api membesar, Watiem langsung berteriak keras agar anak-anak yang bekerja menyelamatkan diri. Warga sekitar pun segera berbondong-bondong ke lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan api. "Semua lapak habis terbakar, tidak ada yang tersisa," katanya.
Menurut warga asal Cirebon itu, banyak barang berharga milik pemulung yang ikut terbakar. Soalnya, di dalam lapak yang berisi barang hasil mulung seperti plastik dan kertas itu juga terdapat simpanan hasil penjualan barang. Watiem memperkirakan kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah karena ada uang, emas, dan surat berharga yang di simpan dalam lapak.
"Kalau ditotal semua bisa puluhan juta," kata dia.
Pemilik lapak lain, Tuarno, 48 tahun, mengaku kehilangan barang berharga senilai lebih dari Rp 20 juta lantaran kebakaran itu. Dalam lapak itu, ada uang tunai Rp 15 juta, kalung perhiasan milik istrinya senilai Rp 5 juta, dan surat motor. "Uang sama emas milik istri saya ada di dalam lemari dan sudah terbakar," katanya.
Saat kebakaran, Tuarno mengaku baru saja tiba dari mengumpulkan barang bekas dari wilayah Kelurahan Tanah Baru. Dirinya pun tidak sempat menyelamatkan harta bendanya karena api telah membesar. "Rencananya besok kami semua mau nimbang hasil pengepulan karena mau pulang kampung untuk puasa dan lebaran disana," kata warga Cirebon itu. Sekarang Tuarno hanya memiliki pakaian yang ada di tubuh saja.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Yayan Ariyanto mengatakan mereka telah berusaha keras memadamkan api. Sebanyak enam unit mobil pemadam di kerahkan ke lokasi kebakaran. Namun, karena lokasi yang sulit dijangkau mobil kebakaran membuat petugas kesulitan. "Lokasi kebakaran sangat sulit dijangkau mobil pemadam," katanya. Menurut dia, api bisa dijinakan satu setengah jam sejak kebakaran.
Sementara ini, polisi menyimpulkan penyebabkan kebakaran karena korsleting listrik dari salah satu lapak pemulung. Kepala Kepolisian Sektor Beji, Komisaris Ni Gusti Ayu mengatakan saat ini mereka masih terus menyelidiki peristiwa kebakaran tersebut. "Masih dalam penyelidikan anggota, indikasi awal konsleting listrik dari salah satu lapak di bagian ujung," katanya. Dari laporan korban, diperkirakan total kerugian yang dialami 20 pemulung tersebut sekitar Rp 60 juta.
ILHAM TIRTA
Berita utama:
Ketua Gerindra Benarkan Pertemuan Prabowo-Dhani
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas
Politikus Demokrat Diteror dengan Air Keras