Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan kepada wartawan terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum terhadap pemilu presiden belum keluar, namun Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah disebut sebagai gubernur. (Baca: Ahok Punya Segudang Harapan buat Presiden Terpilih)
Sebutan itu ditujukan kepada Ahok saat tiba di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, dalam kegiatan Safari Ramadan. "Selamat datang Pak Gubernur, biar Pak Jokowi menjadi presiden," kata Ketua Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa Muhammad Aksa Mahmud di pelataran masjid, Kamis, 10 Juli 2014. (Baca: 7 Kebijakan Jika Ahok Jadi Gubernur)
Sebelum memulai sambutannya, Ahok menanggapi pernyataan Aksa Mahmud. Menurut dia, tugasnya saat ini masih sebagai pelaksana tugas. Ia bahkan berseloroh singkatan Plt yang melekat pada namanya sejak 1 Juni lalu merupakan kependekan dari Pembantu Lumah Tangga.
Hadirin tertawa mendengar seloroh mantan Bupati Belitung Timur itu. Ahok melanjutkan, sapaan tersebut sensitif. Sebab, ia berasal dari Partai Gerindra yang merupakan rival dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Ini masalah sensitif, sebab partai saya masih menunggu hasil dari KPU," ujar Ahok. Hadirin kembali tertawa.
Safari ke Masjid Sunda Kelapa merupakan kunjungan kedua Ahok menemui warga. Mewakili Badan Amal, Zakat, Infaq, dan Sedekah DKI Jakarta, Ahok menyerahkan sumbangan Rp 15 juta. Hingga akhir Ramadan, Ahok masih akan mengunjungi beberapa masjid lain di Ibu Kota.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
4 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.