Gara-gara Sampul Buku, Angga Dihajar Ayah  

Reporter

Senin, 25 Agustus 2014 16:06 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Angga Septian, 11 tahun, terbaring lemas di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Tak sedikit pun ia menggerakkan anggota badannya, baik kaki maupun tangan. Kepalanya pun tergeletak lunglai, menghadap ke kanan. (Baca:Mario Juga Dipaksa Ayahnya Tidur dengan Anjing)

Selain tergeletak lemas, Angga juga babak belur. Sejumlah lebam tampak dari kepala hingga kaki. Di muka, misalnya, tampak bekas luka di hidung, telinga, pipi, dan bibirnya yang sumbing. Di tangannya pun ada bekas luka jeratan. Namun, keluarga Angga menutupinya dengan selimut wol warna cokelat yang disediakan rumah sakit.

Menurut keluarga Angga, luka-luka itu bukan bekas Angga berkelahi dengan teman-teman sepantaran. Sebaliknya, diduga luka-luka tersebut berasal dari penyiksaan oleh ayahnya sendiri, Novianto, 33 tahun. "Kata dia, bapaknya yang menyiksa. Ia mengaku sering disiksa," ujar nenek Angga, Ida, saat ditemui di RSUD Koja. (Baca:Anak Enam Tahun Ini Disetrum Ayah Tirinya)

Dari keterangan Angga kepada keluarganya, penyiksaan itu berawal pagi akhir pekan lalu, sekitar pukul 11.00, 24 Agustus 2014. Saat itu, kepada ayahnya Angga meminta uang untuk membeli sampul buku sekolah. Di sekolah Angga, SDN 03 Pagi Kali Baru, buku-buku sekolah wajib disampul jika tidak ingin mendapat sanksi.

Namun, bukannya uang yang didapat Angga, justru amukan sang ayah. Berbagai serangan fisik dilepaskan ke tubuh bocah itu. Bahkan, Angga diborgol di tangga besi rumahnya yang terletak di Jalan Kali Baru Timur, RT 08 RW 02, Cilincing, Jakarta Utara.

"Bapaknya memang kasar. Anak saya saja sering dipukuli olehnya. Mungkin, saat itu dia lagi kesal karena berantem dengan pacarnya," ujar Ida sambil menambahkan bahwa ayah Angga bekerja sebagai petugas keamanan di Kawasan Berikat Nusantara.

Ida berkata ibu Angga yang bernama Septiani, 26 tahun, telah berpisah dengan Novianto sejak sembilan tahun lalu. Angga tinggal bersama ayahnya, yang menurut para tetangga sudah kerap membawa perempuan asing ke rumah. Menurut para tetangga, sejak penyiksaan terhadap anak sendiri ini terkuak, Novianto sudah diseret ke kantor Kepolisian Resor Jakarta Utara.




ISTMAN MP

Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi













Advertising
Advertising



Berita terkait

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

6 jam lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

17 jam lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

1 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

2 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

3 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

6 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

6 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

6 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

6 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya