Curhat Bisa Cegah Kekerasan di Sekolah  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 26 Agustus 2014 08:33 WIB

Sejumlah calon siswa baru mengikuti gerakan dari kakak seniornya saat masa orientasi sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tangerang, Banten (10/7). Sebanyak 289 calon siswa baru mengikuti ospek sebagai ajang perkenalan antara siswa baru dan kakak kelas serta pihak sekolah.TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pendidikan Jimmy Paat menyarankan agar guru bisa menjalin relasi yang dekat dan terbuka dengan murid di sekolah. Guru harus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk menuangkan keluh kesah.

Jika guru terbuka dan sekolah menjadi nyaman, siswa akan jauh dari kekerasan. "Sayangnya, saya lihat relasi guru dan siswa di sekolah kurang dekat. Padahal siswa butuh curhat dan nasihat di sekolah," katanya kepada Tempo, Senin, 25 Agustus 2014.

Menurut Jimmy, kedekatan antara guru dan murid bisa menciptakan perasaan nyaman ketika murid berangkat sekolah. Namun guru harus bisa menjaga kerahasiaan cerita muridnya. Soalnya, Jimmy melihat banyak guru yang justru mudah mengumbar cerita murid sehingga murid tak percaya dan malah menjauh. "Guru harus tahu mana cerita murid yang bisa dibagi ke guru lain, mana yang tidak. Kalau anak-anak nyaman ke sekolah, tak ada masalah lagi, maka mereka tidak akan menyelesaikan masalah dengan kekerasan," ujar Jimmy.

Kekerasan di sekolah biasa terjadi saat siswa diminta untuk bersikap disiplin dalam orientasi sekolah atau pengenalan ekstrakurikuler. Jimmy menilai pelatihan disiplin untuk murid tak harus dilakukan dengan kekerasan. Kuncinya adalah tetap dengan komunikasi dan pendekatan dunia nyata secara halus.

Misalnya, jika siswa tidak mampu mengikuti ekstrakurikuler dengan baik dan disiplin, lebih baik ia diberi tahu agar berhenti. "Jangan ada hukuman kekerasan. Yang penting tegas. Kalau dia tidak bisa mengikuti tahapan pelatihan, ya, sudah, jangan ikut. Nanti akan terlihat riwayat disiplin siswa," katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Istri Wakil Wali Kota Antre Bensin Eceran di Tegal
Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet
Dewan Pendidikan Kritik Kurikulum 2013 yang Amburadul
Pengganti Busyro, KPK Setuju Nama Ini
Pemain Bola Tewas Setelah Ditimpuk Penonton

Berita terkait

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

21 jam lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

2 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

2 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

4 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

7 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

7 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

7 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya