Bos Tekstil Bunuh Diri, Tetangga Tidak Tahu
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 6 November 2014 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar meninggalnya Rubby Suhardi, pria yang diduga bunuh diri di Hotel Gran Mahakam, tampak ditutup-tutupi. Sebab, tidak ada tetangga yang mengetahui kabar tersebut. "Tidak ada laporan ke saya juga. Harusnya ada laporan, karena dia masih tercantum di KK (kartu keluarga) bapaknya yang di sini," kata ketua tukun tetangga rumah orang tua Rubby, Nasir Naiman, di Kemanggisan Ilir, Jakarta Barat, Kamis, 6 November 2014.
Menurut Nasir, hubungan antara Rubby dan ayahnya, Suhardi, memang sudah tidak harmonis sejak lama. Sebab, Rubby tak mendapat restu untuk menikah dengan wanita yang berbeda agama. Itu sebabnya, sejak menikah, Rubby tak lagi tinggal di rumah orang tuanya di Jalan Kemanggisan Ilir, Palmerah, Jakarta Barat. "Katanya sering ke luar negeri karena punya bisnis di sana," ujar Nasir.
Tak hanya Nasir, tetangga sebelah rumah pun mengaku tidak tahu kabar tewasnya Rubby. "Saya enggak tahu, sudah lama dia tidak ke sini," tutur pemilik toko kelontong yang enggan disebut namanya.
Pada Selasa, 4 November 2014, Rubby tewas di kamar Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan. Direktur PT Indah Lonindo itu diduga bunuh diri dengan menembakkan senjata api di kepalanya. Tangan kanannya memegang senjata jenis Baretta 32 milimeter. Petugas juga mengamankan selongsong peluru di lantai karpet serta dompet berisi uang, kartu tanda penduduk, dan kartu izin penggunaan senjata api peluru karet. (Baca: Jenazah Bos Bunuh Diri Dipulangkan ke Bintaro)
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Lainnya:
Gus Solah Ingat Seorang Pengelola Akun @TrioMacan2000
@TrioMacan2000 Nebeng Gus Solah Jumpai Mahfud Md
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita