Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam acara penandatanganan kerjasama program pendidikan keuangan SD Negeri di Jakarta di Balai Agung, Jakarta, 26 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Tanggapan pun muncul dari para wali kota di Ibu Kota. Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Pusat Rustam Effendi mengaku telah berusaha maksimal menekan banjir. Dia menyatakan siap dicopot jika kinerjanya dinilai buruk. “Yang menilai pimpinan. Silakan saja,” katanya.
Wali Kota Jakarta Timur H.R. Krisdianto juga mengatakan siap dinilai. “Banjir adalah masalah rutin di wilayah kami,” ujarnya. Adapun Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi mengapresiasi rencana Ahok. “Bagus, dong, kalau ada penilaian itu. Yang penting kami bekerja terus,” katanya kemarin.
Sedangkan Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi tak mau menanggapi. Syamsudin hanya menyatakan siap mengantisipasi banjir di Jakarta Selatan. Adapun Anas memilih mengelak. “Sedang ada rapat. Nanti saja, ya,” ujarnya kemarin.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Selamat Nurdin tak menyetujui standar penilaian ketanggapan menghadapi banjir menjadi patokan. Alasannya, setiap wilayah di Ibu Kota memiliki ciri bencana berbeda dan tak bisa disamaratakan. "Tak bisa dijadikan perlombaan seperti itu," katanya.
ERWAN H. | LINDA H. | GANGSAR P. | DINI P. | PRIO HARI K. | YOLANDA | AMOS SIMANUNGKALIT
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
5 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.