Djarot 'Ultimatum' Wali Kota Jakarta Pusat  

Reporter

Editor

Kamis, 8 Januari 2015 20:37 WIB

Wakil Gubenur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, menyerahkan alat kebersihan kepada warga di bantaran kali ciliwung, Pasar Minggu, Jakarta, Minggu 21 Desember 2014. Blusukan Djarot Syaiful Hidayat tersebut merupakan perdana setelah dilantiknya menjadi Wakil Gubenur dengan meninjau beberapa lokasi dibantaran kali ciliwung untuk melihat kesiapan warga menghadapi banjir. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memotivasi para pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah DKI agar bekerja dengan giat saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis, 8 Januari 2015. Wali Kota Jakarta Pusat yang baru menjabat enam hari, Mangara Pardede, juga diberi motivasi. Dalam kunjungan itu, Djarot membawa rombongan. Salah satunya anggotanya ialah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Djarot mengatakan Mangara tidak bisa berbohong tentang keadaan di Jakarta Pusat. Sebab, Saefullah merupakan wali kota sebelum Mangara. "Saya 'ultimatum' Pak Mangara. Bapak enggak bisa berbohong. Jalanan berlubang saja saya bisa tahu dari Pak Saefullah," katanya, Kamis, 8 Januari 2014. Mendengar penjelasan itu, para pejabat yang hadir pun tertawa.

Djarot mengatakan Jakarta Pusat merupakan kota penting karena merupakan ring utama Indonesia. Dan, kalau ada kejadian di wilayah ini, seluruh Indonesia bisa tahu.

Itu sebabnya dia menginginkan pemerintah Jakarta Pusat berfokus pada lima hal. Pertama, tertib hunian. "Jangan ada lagi membiarkan permukian liar," kata Djarot. Selama ini, lurah, camat, dan wali kota, kata dia, melakukan pembiaran, sehingga menyebabkan banyaknya pemukim liar. "Pas dipindahkan, ngamuk."

Jakarta, Djarot melanjutkan, juga menjadi penyebab macet dan banjir. Sebab, tata ruangnya semrawut dan birokratnya terbiasa menjual izin tata ruang. "Lihat saja, banyak mal, apartemen, tapi ruang terbukanya sedikit," katanya.

Kedua, tertib buang sampah. "Jangan biarkan masyarakat seenaknya membuang sampah." Ketiga, kata Djarot, tertib pedagang kaki lima. "Jangan ada lagi perangkat pemerintah yang memperbolehkan pedagang jualan karena menerima uang."

Keempat, tertib lalu lintas. Djarot meminta Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat dan kepolisian bekerja sama. Dia juga meminta tidak ada lagi pihak yang menjebak pengguna kendaraan di jalan. "Saya pernah dijebak," katanya.

Kelima, tertib anggaran. Pada 2014, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta hanya terserap 61 persen. Djarot meminta anggaran pada 2015 terserap 100 persen. "Pejabat jangan lagi pandai membuat program, tapi tidak bisa eksekusi." (Baca juga: PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?)

HUSSEIN ABRI YUSUF


Berita Lainnya:
'Pembalasan Nabi', Penyerang Charlie Hebdo Terekam
Analisis BMKG Soal Mesin Air Asia Beku Keliru
Bill Gates Minum Air Olahan dari Kotoran Manusia
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

35 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Anak Muda Ikut Rekrutmen Calon ASN 2024

5 Januari 2024

Jokowi Ajak Anak Muda Ikut Rekrutmen Calon ASN 2024

"Manfaatkan peluang dan menjadi bagian dari semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berdampak dan lebih baik," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya

Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023

6 Desember 2023

Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023

Respons dan tindak lanjut atas setiap pengaduan masyarakat (dumas) menjadi perhatian Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag dalam menjalankan tugas pengawasan.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya