ICW Ingatkan Ahok Waspadai Pengkhianatan

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 05:33 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo mengatakan temuan anggaran siluman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 bukan pencapaian terbesar. Alasannya, kesempatan menyelipkan proyek fiktif justru lebih banyak terjadi pada penyusunan APBD Perubahan.

"Penyusunan APBD Perubahan itu rentan disisipkan proyek fiktif," kata Adnan, di Balai Kota, Senin malam, 2 Maret 2015.

Adnan menjelaskan, waktu penyusunan APBD Perubahan biasanya sangat singkat. Biasanya, pembahasan dimulai pada bulan Juli atau Agustus. Rancangan anggaran harus segera disahkan untuk mengejar tenggat penyelesaian program pembangunan.

Menurut Adnan, pengadaan barang merupakan program yang paling sering muncul sebagai proyek fiktif. Cara ini dianggap paling mudah untuk mengalihkan anggaran dan mengubahnya dengan program lain yang tak signifikan.

Untuk itu, ICW mendukung langkah Ahok untuk melaporkan temuan anggaran siluman pada APBD 2014 ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Adnan juga mewanti-wanti agar Ahok menyokong semua temuan itu dengan data dan informasi yang valid. Tujuannya, agar Ahok tak justru diperdaya oleh satuan kerja perangkat daerah atau anak buahnya sendiri. "Jangan sampai ditikam dari belakang," kata dia.

Ahok membenarkan penyataan Adnan. Sebagai contoh, Ahok memaparkan masih ada 55 paket pengadaan Uninterruptible Power Supply senilai Rp 330 miliar yang lolos pada APBD 2014 Perubahan. Dinas Pendidikan sudah menyisir semua program yang diduga menimbulkan pemborosan pada saat anggaran disusun.

Saat itu, kata Ahok, Dinas Pendidikan mencoret program senilai Rp 3,4 triliun. Program itu dicoret lantaran tak pernah diusulkan oleh Dinas. "Ternyata muncul lagi saat APBD Perubahan," kata Ahok.

Untuk itu, Ahok mengatakan penggunaan sistem e-budgeting untuk menyusun anggaran tak bisa ditunda lagi. Sebab menurut dia, kejadian serupa akan terus terjadi jika penyusunannya dilakukan secara manual. "Tak semua orang bisa mengakses sistem e-budgeting, kami bisa mengontrol," ujar Ahok.

LINDA HAIRANI

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

15 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

18 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

20 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

23 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

23 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

24 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

25 hari lalu

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT

Baca Selengkapnya