TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta membahas rekomendasi terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014 akan digelar Kamis, 23 April 2015. Agenda ini diundur dua hari dari jadwal semula akibat adanya penyesuaian beberapa agenda pertemuan dan rapat anggota Dewan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan Dewan sudah menyiapkan koreksi obyektif terhadap realisasi penggunaan APBD oleh Pemerintah Provinsi DKI tahun 2014. "Rekomendasi telah disusun, akan ada koreksi obyektif," ujar Prasetyo saat ditemui di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 21 April 2015.
Koreksi dan rekomendasi yang disiapkan Dewan, menurut Prasetyo, meliputi soal serapan dan target pendapatan. Tak dipungkiri, ucap Prasetyo, penilaian terhadap APBD 2014 merah alias bernilai buruk. "Nah, sekarang makanya harus disempurnakan," ujar Prasetyo. Beberapa rekomendasi, tutur dia, sudah disiapkan tapi masih perlu dibahas kembali dalam rapat dengan semua anggota Dewan.
Terhadap LKPJ APBD DKI 2014, DPRD menilai kinerja Gubernur DKI beserta aparatnya sepanjang 2014 sangat buruk. Penilaian tersebut berdasarkan nilai pendapatan yang tercapai, yakni hanya 66,80 persen atau Rp 43.447.856.485.934 dari rencana Rp 65.042.099.407.000. Selain itu, realisasi belanja hanya mencapai 59,32 persen.
Angka tersebut, menurut Wakil Ketua Dewan Mohamad Taufik, merupakan belanja terendah ibu kota negara. Taufik menjelaskan, jika belanja terealisasi hingga 100 persen, akan terdapat defisit anggaran hingga 20 triliun. "Ini dihitung dari laporan yang diberikan, target income, dan realisasinya," ujar Taufik. Defisit banyaknya diperoleh dari kegagalan perolehan pajak, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak iklan, serta pajak bumi dan bangunan.
Selain itu, pembiayaan realisasi penyertaan modal pemerintah (PMP) dalam APBD 2014 hanya mencapai 43,62 persen yang terdiri atas kegagalan realisasi PMP PT KBN, PT PAM Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya. Dewan pun menyoroti adanya peningkatan angka kemiskinan dari 371.000 orang pada 2013 menjadi 412.000 orang tahun 2014. Ini menunjukkan Gubernur DKI gagal dalam menyejahterakan masyarakatnya.
AISHA SHAIDRA
Berita terkait
Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok
15 November 2018
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan ide proyek skybridge di Tanah Abang sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca SelengkapnyaHaji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI
4 Oktober 2018
Haji Lulung berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPRD DKI, untuk selanjutnya penguasa Tanah Abang itu mencadi caleg RI.
Baca SelengkapnyaDPRD Tetapkan Pasal Pengunduran Diri Ahok di Rapat Bamus DKI
30 Mei 2017
Badan Musyawarah DKI beserta pihak eksekutif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat akan menggelar rapat paripurna soal pengunduran diri Ahok.
Baca SelengkapnyaDPRD Umumkan Pengunduran Diri Ahok di Rapat Badan Musyawarah
30 Mei 2017
Secara khusus, rapat diagendakan untuk mengumumkan pengunduran diri Ahok dari jabatan Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaLulung Minta Ahok Tak Giring Anies Berseberangan dengan DPRD
22 April 2017
Menurut Lulung, akan lebih baik jika terjalin komunikasi intensif, yaitu melibatkan semua tokoh masyarakat, lintas agama, dan pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaBeda Ahok dan Soni Saat Hadapi DPRD. Soni: Jangan Kenceng
1 Maret 2017
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono alias Soni, memilih melobi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ketika menyusun APBD.
Baca SelengkapnyaCyrus Enggan Komentari Kabar Aliran Rp 30 M untuk Teman Ahok
16 Juni 2016
Direktur Utama Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat tak mau menanggapi soal uang Rp 30 miliar dan modal awal Teman Ahok Rp 500 juta.
Baca SelengkapnyaDipanggil DPRD, Ahok: Dewan Ini Pengacara atau Penyalur Jasa
24 Mei 2016
"Kalau DPRD panggil, kami pasti datang. Cuma lucu saja. DPRD seharusnya mendukung saya membebani pengembang untuk bangun DKI," kata Ahok.
Baca SelengkapnyaLulung Serang Ahok Bela Rustam: Maksudnya Apa Nantang Gitu
3 Mei 2016
Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Lulung mengomentari Gubernur DKI Jakarta yang menantang PNS untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaIni Isi Video Pegawai BPK yang Tantang Ahok Duel
16 April 2016
Imam Supriadi meminta Ahok berhenti berkoar-koar tentang atasannya, Ketua BPK Harry Azhar Azis.