Tinja Warga Bekasi Bakal 'Dipajak', Sumbang Duit Berapa?  

Reporter

Selasa, 21 April 2015 19:00 WIB

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Humasbekasikota.com

TEMPO.CO, Bekasi - Bekasi terus merapikan sanitasi sekaligus memperbesar pundi-pundi anggaran. Pemerintah Kota Bekasi menyatakan akan memperketat penanganan limbah tinja. Mulai 2016, aktivitas BAB (buang air besar) akan dikenai retribusi yang ditargetkan akan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,8 miliar dalam setahun.

Koordinator Kawasan Kumuh dan Sanitasi Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi, Andrea Sucipto, mengatakan retribusi tinja didapat dari aktivitas penyedotan septic tank dan di instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT).

"Skenario mendapatkan retribusi tinja sudah fixed, tahun depan bisa terealisasi," ucap Andrea kepada wartawan, Selasa, 21 April 2015.

Nilai retribusi tersebut didapat dengan menarik tarif dari beberapa jenis hunian dengan persentase biaya, antara lain hunian menengah sebesar 30 persen, industri 15 persen, kantor nonprofit 5 persen, kantor pemerintahan 5 persen, dan bangun-bangunan seperti hotel, pusat perbelanjaan, dan apartemen.

Menurut Andrea, semua sumber limbah domestik itu akan dibuang ke IPLT yang ada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu dengan kapasitas tampung 120 meter kubik per hari. Saat ini volume buang masih kisaran 60 meter kubik per hari.

"Kalau aturannya sudah ketat, volume buang tinja akan semakin besar, dan itu menghasilkan uang," tuturnya.

Dalam setahun, retribusi tinja akan menghasilkan PAD sekitar Rp 1,8 miliar. Nantinya dana tersebut akan dikembalikan lagi untuk operasional IPLT sebesar Rp 1,1 miliar. "Jadi, kalau dikurangi biaya operasional, kita masih punya keuntungan bersih Rp 600 juta dari hasil mengolah tinja," katanya.

Kepala Dinas Bangunan dan Pemukiman Dadang Ginanjar mengaku telah menyiapkan uang Rp 3 miliar untuk membangun kolam tinja. "Setelah itu, kami akan membeli mesin pengolahannya," ucapnya.

Dadang menuturkan pengolahan tinja ini mendesak karena aktivitas BAB warga mengkhawatirkan. "Ada yang membuang tinja dalam volume besar ke aliran sungai, sehingga harus ditertibkan," katanya.

Anggota Komisi B Bidang Infrastruktur DPRD Kota Bekasi L.F. Lumbantoruan menyatakan tempat pengolahan tinja di TPA Sumurbatu sudah delapan tahun tidak berfungsi. Jadi, tinja yang dibuang ke lokasi tersebut meluber ke sungai dan area persawahan. "Harus segera dikelola agar tidak mengganggu warga," ujarnya.

HAMLUDDIN


Berita terkait

Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

12 Agustus 2018

Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

Air aliran Kali Bekasi mendadak menghitam, dan mengeluarkan bau tak sedap pada hari ini, 12 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Dana Bau Sampah Bantargebang Cair, Berapa Keluarga yang Dapat?

23 Mei 2018

Dana Bau Sampah Bantargebang Cair, Berapa Keluarga yang Dapat?

DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan dana kompensasi bau sampah Bantargebang, Bekasi, akan cair pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Respons Warga Bekasi Soal Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

26 Februari 2018

Respons Warga Bekasi Soal Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

Sikap warga di Bekasi, Jawa Barat terbelah menyikapi rencana ganjil genap di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

28 Desember 2017

Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

Tak tanggung-tanggung harga cabai rawit merah di pasar tradisional Bekasi, Jawa Barat, melonjak hingga 130 persen.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Bekasi Geram Dokter di RSUD Kerap Terlambat  

14 Juni 2017

Wali Kota Bekasi Geram Dokter di RSUD Kerap Terlambat  

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendapati banyak dokter yang belum datang, padahal pasien sudah menunggu.

Baca Selengkapnya

233 Ribu Keluarga di Bekasi Tinggal di Rumah Kontrakan  

11 Juni 2017

233 Ribu Keluarga di Bekasi Tinggal di Rumah Kontrakan  

Banyak keluarga di Kota Bekasi tidak mampu membeli rumah lantaran harganya tidak terjangkau.

Baca Selengkapnya

Jawab Keluhan Masyarakat, Wali Kota Bekasi Sediakan Waktu 2 Jam

8 Juni 2017

Jawab Keluhan Masyarakat, Wali Kota Bekasi Sediakan Waktu 2 Jam

Keluhan masyarakat Kota Bekasi itu disampaikan melalui pesan singkat yang langsung diterima oleh Wali Kota Rahmat Effendi.

Baca Selengkapnya

Karangan Bunga NKRI Mampir juga di Polres Bekasi Kota

5 Mei 2017

Karangan Bunga NKRI Mampir juga di Polres Bekasi Kota

Sampai siang ini ada sekitar 50 karangan bunga di Markas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota di Jalan Pramuka.

Baca Selengkapnya

Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi

22 April 2017

Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi

Kementerian PUPR mengundang wilayah terkait termasuk Bekasi untuk mensinergikan program-program pembangunan di Kementerian PUPR khususnya.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Pengguna JPO, Bekasi Bongkar Barier Jalan Ahmad Yani

9 Maret 2017

Tingkatkan Pengguna JPO, Bekasi Bongkar Barier Jalan Ahmad Yani

Dengan dibongkarnya pembatas jalan, pejalan kaki harus berpikir ulang untuk menyeberang.

Baca Selengkapnya