Apes Ahok Tiap Natal dan Imlek

Reporter

Rabu, 13 Mei 2015 06:35 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melambaikan tangan saat luncurkan bus gandeng Scania Euro 6 berbahan bakar gas di Silang Monas Jakarta (08/05). Bus asal Swedia dengan konsep Sustainable Travel itu diperkenalkan untuk transportasi Transjakarta dengan kapasitas 140 penumpang. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta:Apa yang terjadi jika rumah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mati air? Yang jelas, menurut Ahok, pasti menjengkelkan. Gangguan pasokan air ternyata sering dialami Gubernur Ahok, di komplek perumahannya, kawasan Pluit Jakarta Utara.

Saking seringnya mengalami krisis air, Ahok sampai hafal dua momen saat air bersih di rumahnya tak mengalir. "Pasti saat Natal dan Imlek itu airnya mati," kata Ahok di Pulogadung, Selasa, 12 Mei 2015.

Dalam kondisi krisis air, tak ada pilihan bagi Ahok untuk membeli air bersih yang dipasok truk tangki. Ahok lantas membeberkan harga yang harus ditebus untuk setangki truk air yakni Rp 150 ribu.

Bahkan, kata Ahok, dirinya pernah mendengar cerita kawannya yang sampai merogoh kocek dalam-dalam untuk sekadar membeli air bersih. Ahok menyebut rumah kawannya itu sangat besar dan butuh pasokan air yang tak sedikit. "Bisa sampai Rp 20 juta dia beli air untuk kebutuhan sebulan," Ahok menambahkan. Dengan harga yang kompetitif begitu, menurut Ahok, tak jarang banyak orang di Jakarta Utara mandi dengan air galon, karena lebih murah.

Ahok menyebut dia perlu mengeluarkan Rp 16-20 ribu untuk satu galon air. Dia bisa habis sampai Rp 5 juta sebulan untuk membeli air bersih dari truk tangki. Hal ini membuat mantan Bupati Belitung Timur itu prihatin dan kecewa dengan kinerja PT Palyja dan PAM Jaya dalam menjamin pasokan air bersih untuk warga. "Tanpa diberi tahu, saya sudah paham kalau air mati saat truk tangki lewat depan rumah," kata Ahok.

Menurut Ahok, kondisi ini harusnya ditangkap sebagai peluang besarnya jumlah permintaan air bersih di DKI. Tapi, kata Ahok, PAM Jaya yang dimiliki pemerintah DKI belum jeli menerjemahkan kebutuhan air ini sebagai ceruk bisnis yang menguntungkan. Alih-alih melakukan ekspansi teknologi, ujar Ahok, PAM Jaya malah terkesan lamban dalam mengembangkan infrastruktur di sektor distribusi air bersih.

Juru bicara PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Meyritha Maryanie, membenarkan pasokan air bersih di wilayah Jakarta Utara sering mati. Karena, sejak 1998 sampai 2015, tidak ada tambahan pasokan air baku sedangkan pelanggan meningkat. Menurut Meyritha, pada 1998 pelanggannya mencapai 200 ribu dan tahun ini, ada 500 ribu. "Dari tahun itu, tetap saja alirannya 8.300 liter per detik," kata dia ketika dihubungi Tempo, Selasa, 12 Mei 2015.

Air itu, ucap Meyritha, pasokannya berasal dari Barat Jakarta yang dekat dengan Sungai Ciliwung. Karena bertambahnya pelanggan air, tentu saja pasokan yang dialirkan ke rumah tidak cukup.


RAYMUNDUS RIKANG | HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

1 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

1 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

2 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

3 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

4 hari lalu

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

6 hari lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

6 hari lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

6 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

6 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya