Ini Pernyataan Resmi Ayah Akseyna Ihwal Surat Anaknya  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 26 Mei 2015 08:06 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Biologi Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI, pada 28 Maret 2015, Kolonel Sus Mardoto, mengeluarkan pernyataan resmi lewat blog-nya ihwal meninggalnya Akseyna.

Dalam blog yang ditulis pada 25 Maret 2015 berjudul "Pernyataan Resmi Keluarga Akseyna Ahad Dori Mengenai Apa yang Selama Ini Disebut sebagai 'Surat' Akseyna Ahad Dori (ACE) bin Mardoto", Mardoto menuliskan keluarga Akseyna sangat tidak meyakini apa yang yang selama ini disebut sebagai “surat” Akseyna ditulis oleh Akseyna.

Menurut Mardoto, pernyataan itu berdasarkan sejumlah bukti formal, prosedural, dan material. Salah satunya banyak orang telah masuk ke kamar Akseyna sebelum polisi melakukan penyelidikan.

“Dalam kurun waktu sejak kami kontak terakhir dengan Akseyna pada Sabtu, 21 Maret 2015, setidaknya empat hari setelah jenazah ditemukan di Danau Kenanga hingga kami memastikan jenazah itu adalah Akseyna pada Senin, 30 Maret 2015 sekitar pukul 17.30 WIB, sudah banyak orang telah memasuki kamar Akseyna, mendahului kegiatan penyelidikan oleh kepolisian yang baru dimulai sekitar pukul 18.30 WIB,” kata Mardoto dalam blog-nya, Senin, 25 Mei 2015.

Mardoto menjelaskan ada beberapa teman Akseyna yang mendatangi kamar anaknya itu beberapa kali. Bahkan, ada teman Akseyna yang masuk ke dalam kamar Akseyna dan menginap di kamar anaknya pada Minggu malam, 29 Maret 2015.

“Padahal, tidak ada satu pun keluarga Akseyna yang pernah meminta atau menyuruh siapa pun untuk masuk bahkan menginap di kamar Akseyna. Tante Akseyna yang datang mencari dan mengecek keberadaan Akseyna pada Minggu siang, 29 Maret 2015, juga tidak masuk kamar Akseyna yang saat itu kondisinya terkunci. Dia saat itu juga tidak ditawari oleh penjaga kos untuk mengecek dengan masuk ke kamar Akseyna,” ujar Mardoto yang memanggil anaknya dengan panggilan kesayangan Ace.

Dengan banyaknya orang yang telah masuk ke kamar Akseyna, menurut Mardoto, tidak ada seorang pun yang dapat menjamin bahwa di antara orang-orang tersebut tidak melakukan tindakan atau upaya apa-apa, termasuk terkait dengan keberadaan atau pemunculan apa yang dikatakan sebagai “surat” Ace.

Keberadaan teman Akseyna di kamar kos Akseyna, Mardoto menambahkan, juga diketahui keluarga lantaran saat ibu Akseyna berhasil menelepon telepon seluler milik Akseyna yang sedang on pada Minggu malam, 29 Maret 2015. Saat itu ibu Akseyna sempat berbicara dengan penerima HP tersebut yang mengaku sebagai teman Ace dan yang bersangkutan menyebutkan bahwa ia berada di dalam kamar Akseyna.

“Keberadaan yang bersangkutan di kamar Akseyna dilakukan bukan karena permintaan dari orang tua Akseyna. Beberapa orang yang dikatakan sebagai teman Akseyna juga berada di dalam kamar Akseyna pada Senin, 30 Maret 2015 hingga polisi mulai masuk melakukan penyelidikan ke kamar kos Akseyna sekitar jam 18.30 WIB, setelah kami, ayah Akseyna, mengkonfirmasi bahwa jenazah yang diketemukan di Waduk Kenanga, Universitas Indonesia, tersebut adalah Akseyna,” ujar Mardoto.

Saat polisi tiba, menurut Mardoto, kamar sudah dalam kondisi berantakan. HP dan laptop Akseyna sudah diakses dan diotak-atik. Begitu juga koper berisi barang-barang dan baju juga telah terbuka. Buku-buku dan perlengkapan lain di meja belajar sudah berserakan.

“Kondisi ini memungkinkan banyak hal terjadi di dalam kamar Akseyna, termasuk kemungkinan berubahnya bentuk, letak, dan kondisi barang-barang yang seharusnya bisa menjadi barang bukti, termasuk pemunculan 'surat' Akseyna itu,” ujar dia.

GRACE S GANDHI




Berita terkait

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

3 menit lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

35 menit lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

2 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

8 jam lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

22 jam lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

1 hari lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya