TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menetapkan Muhammad Rizki sebagai tersangka pembunuh adiknya, Putri Mariska Sakinah, 13 tahun. Remaja 15 tahun tersebut dijerat dengan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan juncto Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan.
"Tapi dia akan menjalani sistem peradilan anak karena biar bagaimanapun dia masih di bawah umur," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal, Selasa, 30 Juni 2015.
Menurut Iqbal, saat ini Muhammad Rizki sudah berada di rumah tahanan anak. "Jadi sudah dapat segera diproses." Iqbal menambahkan, polisi tetap akan mendalami motif tersangka yang melakukan pembunuhan karena bisikan jin hitam itu.
Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Komisaris Besar Agus Pranoto mengatakan Rizki mengaku membunuh adiknya karena bisikan jin bertubuh besar dan berkepala botak. "Ia juga menusuk dirinya sendiri atas suruhan jin tersebut," ujar Agus. Sebab, jika menolak, jin tersebut mengancam akan membunuh semua anggota keluarga Rizki.
Karena ketakutan, Rizki yang saat itu hanya berdua dengan adiknya di rumah kemudian mengambil pisau dapur. Saat itu Putri, yang baru keluar dari kamar mandi, langsung disergap dan digorok oleh Rizki hingga lehernya nyaris putus. Rizki diduga melakukan aksinya karena sedang mendalami ilmu hitam.
Peristiwa berdarah ini terjadi Ahad, 7 Juni 2015, pukul 15.30. Saat itu, warga sekitar dikagetkan oleh teriakan Rizky yang keluar dari rumahnya dengan leher terluka.
Warga langsung membantu Rizky. Karena lukanya parah, ia dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih. Kemudian beberapa warga yang masuk ke dalam rumah mendapati Putri sudah tewas dengan tubuh tertelungkup di depan kamar mandi.
Polisi saat ini sedang menunggu hasil tes kejiwaan Rizki. Iqbal menuturkan polisi tetap berkomitmen pada penegakan hukum.
DINI PRAMITA
Berita terkait
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi
7 menit lalu
Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.
Baca SelengkapnyaPenembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya
18 jam lalu
Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova
Baca SelengkapnyaMisteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron
18 jam lalu
Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
19 jam lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat
19 jam lalu
Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil
21 jam lalu
TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.
Baca SelengkapnyaHotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina
1 hari lalu
Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.
Baca SelengkapnyaBareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina
1 hari lalu
Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban
1 hari lalu
Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.
Baca Selengkapnya5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya
2 hari lalu
Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.
Baca Selengkapnya