Satpam Hingga Mahasiswi Melamar Jadi Sopir GoJek  

Reporter

Sabtu, 1 Agustus 2015 22:30 WIB

Ilustrasi Go-jek. REUTERS/Beawiharta


TEMPO.CO, Surabaya - Kepopuleran perusahaan jasa ojek lewat layanan online, GoJek di Jakarta mulai merembet di sejumlah wilayah. Seperti halnya yang terjadi di Surabaya, perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim pada 2010 lalu itu memikat pangsa pasar pengguna transportasi publik di Surabaya.

Wahyudi 36 tahun, karyawan GoJek itu tampak terlihat sangat kelelahan. Wajahnya lusuh sembari tampak tergesa-gesa mendatangi Kantor Tempo Biro Jawa Timur di Jalan Kertajaya Surabaya pada Sabtu 1 Agustus 2015.

Dia tampak takut terlambat, karena order yang dilakukan Tempo sudah 10 menit yang lalu. “Maaf Mas, tadi kena macet,” kata Wahyudi. Dengan ramah, bapak dua anak ini menawarkan masker dan helm khas berwarna hijau bertuliskan GoJek.

Wahyudi mengaku bahwa seharian itu ia mendapatkan banyak orderan dari penumpang. “Belum sempet istirahat, hanya makan siang tadi,” ujarnya.

Dia pun mengantarkan Tempo ke Gedung Kesenian Cak Durasim jalan Genteng Kali Surabaya. Di tengah perjalanan ia berbagi pengalaman menjadi sopir GoJek. Menurut dia, cukup menyenangkan dan menghasilkan banyak uang.

Warga Nganjuk ini memilih bergabung dengan GoJek sebagai pekerjaan sampingan sudah hampir sebulan. Pekerjaan yang sebenarnya adalah petugas keamanan. Perusahaannya tidak mempermasalahkan ia bergabung dengan GoJek asal tidak mengganggu jam kerjanya.

Ketertarikannya menjadi sopir GoJek karena upah yang cukup menjanjikan. Dalam sekali mengantarkan penumpang saja, Wahyudi bisa meraup rejeki Rp 25-80 ribu. Dalam sehari, ia bisa mengantar 5 hingga lebih dari 10 penumpang.

Tidak heran jika dalam sehari ia bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah. Selama hampir sebulan ini, ia memperkirakan pendapatannya telah melebihi gaji yang didapat sebagai seorang satpam senilai Rp 3 juta.

Pendapatan yang menggiurkan ini membuat banyak orang tertarik menjadi sopir GoJek. Manajemen GoJek Cabang Surabaya, Ima mengatakan awal pekan ini sedikitnya 2 ribu orang telah bergabung dengan GoJek. Jumlah ini terus meningkat, padahal keberadaan GoJek di Surabaya baru tiga bulan.

Dari catatannya, kata Ima, setiap hari warga Surabaya dan luar kota banyak yang melamar. Latar belakang mereka cukup beragam, mulai dari pegawai, satpam, hingga mahasiswi cantik-cantik dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya.

“Setiap hari ada sekitar 80 orang yang melamar ke perusahaan kami,” kata Ima kepada Tempo. Sebelum diterima, setiap pelamar harus menjalani seleksi yang cukup ketat. Secara administratif setiap calon tukang ojek harus menyerahkan SIM, KTP, Akta Kelahiran, hingga Ijazah terakhir. “Setelah itu ada tes fisik kendaraan, hingga pembekalan menggunakan smartphone.”

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.

Baca Selengkapnya

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.

Baca Selengkapnya

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

24 Januari 2023

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

Begal sadis itu telah merencanakan perampasan sepeda motor korban secara matang.

Baca Selengkapnya

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

24 Januari 2023

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.

Baca Selengkapnya

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

23 Januari 2023

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

Keluarga tukang ojek pangkalan itu tak mengira ayahnya juga menjadi korban begal.

Baca Selengkapnya

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

23 Januari 2023

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

Sardani, pengemudi ojek pangkalan (opang), yang tewas menjadi korban begal sempat melakukan perlawanan

Baca Selengkapnya