Pembunuhan Asisten Bos XL Direncanakan, Ini Kata Polisi  

Reporter

Jumat, 7 Agustus 2015 17:18 WIB

Petugas mengangkut peti berisi jasad Hayriantira alias Rian di TPU Cibunar, Garut, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kasus ini terungkap setelah saat Andi ditangkap polisi akibat kasus pemalsuan tanda tangan dokumen balik nama sebuah mobil jenis Honda Mobilio yang diduga milik Rian. TEMPO/Ninis Chairunnisa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan tak menutup kemungkinan lembaganya akan memeriksa Rukmilah, ibu Hayriantira atau Rian, asisten pribadi presiden direktur PT XL Axiata yang dibunuh secara mengenaskan. Pemeriksaan Rukmilah bertujuan untuk mengetahui motif pembunuhan.

Menurut dia, polisi masih mencari motif pembunuhan asisten bos XL yang dilakukan oleh Andi Wahyudi. "Bisa saja pembunuhan terhadap Rian, panggilan Hayriantira, sudah direncanakan," tuturnya setelah salat Jumat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.

Tito menjelaskan, menurut pengakuan Andi, pria berusia 38 tahun itu membunuh Rian secara spontan lantaran sakit hati setelah dihina oleh Rian. Namun bukti-bukti di lapangan bisa mengarah pada pembunuhan berencana. "Oleh sebab itu, kami masih mendalami kasus pembunuhan tersebut, lantaran motif sesungguhnya masih belum terungkap," ujarnya.

Tito menjelaskan, lembaganya akan memeriksa saksi lain yang dianggap mampu menguak motif pembunuhan perempuan berusia 37 tahun itu. "Siapa saja bisa kami periksa demi mengungkap motif pembunuhan tersebut," ujarnya.

Jika dari hasil penyelidikan membuktikan Andi membunuh asisten bos XL secara spontan, Andi akan dijerat dengan Pasal 338 tentang pembunuhan tanpa rencana. Namun sebaliknya, jika dia terbukti telah merencanakan pembunuhan Rian, Andi dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Hayriantira dibunuh oleh Andi Wahyudi di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, Oktober 2014. Kasus pembunuhan tersebut terbongkar saat Andi ditangkap polisi akibat kasus pemalsuan tanda tangan dokumen balik nama sebuah mobil jenis Honda Mobilio. Mobil ini diduga milik Rian.

Hasil rekaman kamera pengintai di hotel tersebut memperlihatkan ada mobil yang diduga milik korban. Namun polisi kesulitan menelusuri nomor polisi mobil tersebut lantaran palsu. Selain itu, identitas yang didaftarkan dalam buku tamu di Hotel Cipaganti pun menggunakan identitas palsu.

Keluarga Asisten bos XL itu menilai kematian almarhum telah direncanakan. “Indikasi perencanaannya sudah cukup jelas dan sudah disiapkan secara matang oleh pelaku,” ujar kerabat Rian, Eddi Ratno, di Garut, Jumat, 7 Agustus 2015.

Menurut dia, indikasi perencanaan itu yakni, pelaku telah menyiapkan pelat nomor kendaraan palsu. Setelah membunuh, pelaku langsung pergi dengan menggunakan mobil milik Asisten bos XL itu dengan mengganti nomor polisi kendaraannya dengan yang palsu. Selain itu ditempat kejadian juga pelaku tidak meninggalkan barang bukti sedikit pun.

GANGSAR PARIKESIT | SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

3 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Imbau Kepala Daerah Segera Salurkan Anggaran Pilkada 2024

3 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Imbau Kepala Daerah Segera Salurkan Anggaran Pilkada 2024

Tito Karnavian mengatakan masih ada beberapa penyelenggara Pilkada 2024 di daerah yang belum menerima anggaran.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

5 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

DKPP akan Bangun Kantor Perwakilan di Daerah, Apa Alasannya?

9 hari lalu

DKPP akan Bangun Kantor Perwakilan di Daerah, Apa Alasannya?

DKPP akan membangun kantor perwakilan di Papua, Kalimantan Tengah, Sumatera, dan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

12 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

15 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

16 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

16 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

16 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

18 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya