TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melantik Tri Kurniadi sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Tri sebelumnya Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, kini menggantikan Syamsuddin Noor.
Usai dilantik Tri menjanjikan pembebasan lahan MRT di kawasan Fatmawati menjadi program prioritasnya. “Proyek MRT sangat penting karena berskala nasional. Lagipula malu negara lain punya MRT, sementara Indonesia belum punya,” ujar Tri di Balai Kota, Kamis, 13 Agustus 2015.
Menurut dia, pekerjaan rumah dalam pembebasan lahan mencakup 227 peta bidang. Tri mengaku sudah memanggil pemilik lahan untuk penelitian berkas. “Minggu ini giliran 22 peta bidang yang kami teliti,” dia menambahkan. Tri menargetkan hasil pembebasan lahan bisa optimal hingga akhir tahun, khususnya lahan yang sudah diukur dan disepakati harganya.
Ahok mengungkapkan sederet pekerjaan rumah yang menanti Tri. “PKL di Jakarta Selatan itu sudah merajalela dan harus segera dibereskan,” kata Ahok.
Ahok mengatakan ada dugaan lurah dan camat menerima setoran dari PKL, sehingga membiarkan lapak-lapak berjajar di pinggir jalan. “Saya tegas untuk meminta Anda mencopot lurah dan camat yang terima setoran ini. Jika tidak berani, maka saya yang akan copot Anda,” ujar Ahok.
Tak hanya itu, Ahok juga menumpahkan kekecewaannya terhadap kinerja lurah dan camat di Jakarta Selatan yang tak aktif di situs QLUE, sistem online Jakarta Smart City. Menurut gubernur 49 tahun itu, hampir sebagian besar lurah dan camat tak pernah melaporkan atau memperbarui data di situs tersebut. Akibatnya, Ahok tak bisa mendapati perkembangan di Jakarta.