Usai Ribut dengan WTS, Ahok Tantang Warga Kampung Pulo

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 29 Agustus 2015 06:35 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berbicara kepada wartawan saat tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 29 Juli 2015. TEMPO/Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkenal dengan gaya blak-blakannya. Kali ini ia menanggapi santai langkah warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang mengadukan nasib mereka kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Bahkan, Ahok cenderung menantang warga. "Ngadu ke Tuhan juga boleh," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Agustus 2015.

Ahok mengatakan, warga yang mengadu kepada anggota Dewan tersebut bukanlah warga asli Kampung Pulo, melainkan penduduk yang selama ini tinggal di sepanjang bantaran Kali Ciliwung. "Ini yang mengadu justru orang-orang yang sudah melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dan mereklamasi sungai dengan membuat rumah," ujar mantan Bupat Belitung Timur itu.


Jangan Lewatkan
Gara-gara Ulah Si Abang, 2 Gadis Diarak dan Dihukum Perkosa
Ahok Diidemo Anti-Ahok: Dia Seperti Kerasukan Setan!


Seharusnya, menurut Ahok, warga Kampung Pulo bersyukur lantaran telah mendapat ganti rugi satu unit rumah susun sewa di kawasan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Hampir seribu kepala keluarga sudah dipindahkan dari permukiman Kampung Pulo. "Beruntung mereka tak dipenjara puluhan tahun karena sudah melanggar Undang-undang Lingkungan Hidup," ucap Ahok.

Kamis lalu, perwakilan warga Kampung Pulo mendatangi pimpinan DPR untuk mengadukan penggusuran daerahnya oleh pemerintah DKI. Mereka langsung diterima oleh Ketua Dewan, Setya Novanto, di ruang kerjanya. Dalam aduannya, warga merasa relokasi merugikan penduduk lantaran mereka dipaksa menerima penggusuran serta diancam melalui Surat Perintah Bongkar dari Satuan Polisi Pamong Praja.

Sehari sebelumnya, Ahok juga buka-bukaan soal kekecewaannya pada sebagian juru warta. Dalam sebuah acara penghargaan jurnalis, Ahok semula mengaku senang menghadapi berbagai macam awak pers. Salah satunya ulah para WTS, atau Wartawan Tanpa Surat Kabar. "Sejak masih bupati, saya paling demen ribut sama WTS. Wartawan Tanpa Surat Kabar yang terbitnya tidak tentu, kadang-kadang sebulan sekali."

Ahok menjelaskan, WTS senang mencari-cari kesalahan dia dan anak buahnya. Menurut dia, itu sebuah keuntungan. "Mereka ini enggak suka sama saya, makanya mereka mengincar kesalahan saya dan semua pejabat yang ada di bawah naungan saya. Jadi saya mendapatkan auditor gratis," ujar Ahok dalam Anugerah Jurnalistik MH Thamrin Persatuan Wartawan Indonesia Jaya ke-41, Kamis, 27 Agustus 2015 di Balai Kota.

Berita Menarik
Pembunuhan Udin yang Gelap, dan Kepedihan Hati Marsiyem
Pria Ini Jadi Pencopet Selama 25 Tahun


Ahok mengaku tak pernah takut menghadapi media. Ia tak terganggu dengan pemberitaan tendensius atau berusaha menjatuhkan dirinya. "Bagi saya black campaign tetap campaign juga," kata Ahok. Ia mengingat ulah sejumlah insan pers yang mencoba mengusik dirinya. "Kami diajari jangan pernah menanggapi wawancara doorstop (mencegat narasumber). Kalau Anda doorstop, sengaja memancing saya marah."

Menurut Ahok, wawancara doorstop hanya akal-akal wartawan agar dapat angle (sudut pandang berita), atau mengulang-ngulang pertanyaan untuk mengarahkan jawaban dirinya sesuai dengan kemauan si penanya. Namun Ahok juga mengapresiasi media yang masih menjunjung tinggi idealisme. Ia berharap awak media menulis fakta kekurangan kinerja pemerintah DKI Jakarta untuk membantu koreksi.

Adapun Ahok untuk pertama kalinya menghadiri Anugerah Jurnalistik MH Thamrin PWI Perhelatan ini memberi apresiasi bagi karya jurnalistik terbaik khususnya seputar DKI Jakarta. Ahok menjelaskan, pemberitaan yang baik adalah yang berimbang. "Saya mengimbau insan pers tolong menulis dengan berimbang dan mendidik. Jangan mencari kekayaan. Saya rasa semua yang masuk pers punya idealisme."

GANGSAR PARIKESIT | NIBRAS NADA NAILUFAR
(MAGANG) | BC

Sima Pula
Kisah Sultan yang Disuruh Cari Ayam Jago Bertaji Kuning


Saksikan video penggusuran Kampung Pulo berikut:



Advertising
Advertising

Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

20 jam lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

1 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

1 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

1 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

2 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

2 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

4 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

4 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

5 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya