Polisi Ringkus Komplotan Begal Jubah Hitam

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 2 September 2015 14:34 WIB

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menangkap kawanan penjahat yang biasa menggunakan jubah hitam dalam beraksi. Dalam semalam kawanan berjumlah delapan orang ini dapat memangsa hingga 20 korban. "Apa saja mereka ambil. Motor, tas, handphone, dompet, apa pun disikat," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, Rabu, 2 September 2015.

Audie menjelaskan kawanan ini tak segan melukai korbannya jika melawan atau berteriak. "Mereka menggunakan senjata seperti pemukul baseball, gergaji, parang, dan pisau dapur," kata Audie. Ia menuturkan ada delapan orang korban melaporkan peristiwa ini ke polisi. Satu orang terluka berat karena dibacok di punggung.

Menurut tersangka, kata Audie, mereka beraksi dalam kelompok tiga orang. Setiap pukul 22.00, kata Audie, mereka akan berpatroli di sekitar Jakarta Selatan sampai Depok untuk mencari mangsa. "Kebanyakan yang disasar adalah pekerja yang pulang malam, baik kuli bangunan maupun karyawan perempuan yang pulang sendirian," kata dia.

Jika menemukan target, kata dia, kawanan ini akan memepet lantas mengancam korbannya. "Tidak ada pembagian peran khusus. Siapa yang paling dekat ya dia yang langsung mengancam, yang lain amankan barang," kata Audie.

Setelah itu, kata Audie, barang hasil kejahatan akan dikumpulkan ke penadah yang hingga saat ini masih dalam pengejaran. Dalam sehari kawanan ini dapat meraih pendapatan hingga belasan juta rupiah.

Tiga dari delapan kawanan akhirnya ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan kemarin. "Mereka mengaku keliling dari Joglo hingga Ulujami dan beraksi di sepuluh titik dengan 20 korban, mulai dari pukul 23.30 hingga pukul 05.00," kata Kapolres Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat. Tiga tersangka yang dibekuk adalah Fahmi, 22 tahun; Hatta, 19 tahun; dan Inggit, 16 tahun. Sementara lima lainnya masih buron.

Wahyu mengatakan tiga tersangka terbukti bersalah dalam kejahatan pada 5 Agustus 2015. "Pelaku delapan orang berboncengan dengan empat motor menyusuri Joglo barat merampas dompet dan handphone, lalu ke Ulujami merampas dua sepeda motor, lalu ke Pondok Pinang merampas sepeda motor lagi," kata Wahyu. Setelah itu korban melanjutkan aksi menggunakan motor curian ke Jalan Lauser dan merampas tas petugas galian kabel.

Adapun barang bukti yang disita adalah satu unit handphone, dua pisau dapur, satu gergaji kayu besar, satu gergaji es, satu pemukul baseball, dan golok. Atas tindakannya, ketiga tersangka dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

6 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

9 hari lalu

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

Kematian Brigadir RAT masih menyisakan misteri. Untuk apa ia di Jakarta, padahal tugasnya di Manado? Kenapa beda keterangan Polda Sulut dan pengusaha?

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

19 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

20 hari lalu

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

Polisi menyatakan tidak ada orang lain di dalam Alphard saat Brigadir RA bunuh diri dengan cara menembak kepalanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

20 hari lalu

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.

Baca Selengkapnya

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

20 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

21 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

22 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

22 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

22 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya