Beginilah Cara Satpam Mursalim Rencanakan Bunuh Yoshimi

Reporter

Editor

Febriyan

Jumat, 11 September 2015 19:54 WIB

Tersangka Mursalim (tengah), merupakan petugas keamanan apartemen, yang menjadi TKP pembunuhan Yoshimi Nishimura (28), di kawasan Casablanca. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan perampokan terhadap Yoshimi Nishimura, Warga Negara Jepang, di apartemen Casa Grande, Jakarta Selatan sudah direncanakan. Tito menjelaskan tersangka bernama Mursalim, 25 tahun, menggunakan modus merusak kunci untuk mempelajari situasi di dalam ruangan Yoshimi.

"Motifnya sampai saat ini perampokan, dia mengambil barang milik korban antara lain uang, tas, handphone, emas, berlian," kata Tito, Jumat 11 September 2015.

Tito mengatakan sampai saat ini belum menemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh korban. "Hasil visum et repertum tidak ada kekerasan seksual. Pengakuan tersangka juga tidak melakukan kekerasan seksual," kata dia. Kendati demikian, kata dia, polisi akan melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengetahui ada motif seksual atau tidak.

Kasubdit 3 Direktorat Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso mengatakan pelaku telah melakukan pengintaian selama sebulan. Awalnya, kata dia, Mursalim yang merupakan petugas keamanan apartemen tak memiliki ide untuk merampok. Menurut Eko, ide tersebut muncul ketika Mursalim mengetahui Yoshimi tinggal sendiri.

Eko menjelaskan Mursalim mulanya diminta membetulkan kunci kamar Yoshimi yang rusak. "Dari situ dia tahu korban tinggal sendiri, dia lalu memikirkan cara supaya dipanggil lagi oleh Yoshimi," kata Eko. Menurut Eko, Mursalim lantas mengganjal anak kunci dengan kertas supaya dia dipanggil lagi.

Eko menjelaskan Mursalim sempat beberapa kali melakukan trial and error. Bahkan, kata Eko, Mursalim pernah memasukkan kertas dengan ukuran yang sangat besar sehingga dia sendiri kesulitan memperbaiki kunci. "Terakhir itu dalam sepekan dia tiga kali dipanggil oleh korbannya untuk memperbaiki kunci yang macet," kata dia.

Menurut Eko, perencanaan Mursalim tak terlalu matang. "Nggak lama sih merencanakan perampokan, cuma seminggu makanya ini perencanaan yang spontan," kata dia. Eko menjelaskan Mursalim menganggap pengintaian selama sepekan yang intensif cukup untuk mempelajari situasi dan mempelajari Yoshimi hanya sendirian di kamar.

Yoshimi merupakan karyawan di PT Yamaha Indonesia. "Dia sebagai finance advisor," kata Linda, staf legal PT Yamaha Indonesia. Menurut Linda, Yoshimi baru bekerja selama tiga bulan. "Dia bekerja dengan baik," kata dia.

Yoshimi ditemukan di kamarnya dalam keadaan tubuh membiru dan terdapat bekas darah di wajahnya. Saat ditemukan di Lantai 10 Unit 2 Montreal Monanta, tubuh Yoshimi hanya mengenakan pakaian dalam saja. Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, polisi melihat sosok tersangka terekam dalam CCTV. Mursalim merupakan

Menurut Tito, Mursalim dapat dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya, kata dia, hukuman mati.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

15 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

16 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

1 hari lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

1 hari lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

2 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

2 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya