Hepatitis Serang IPB, Mahasiswa Berobat dengan Biaya Sendiri  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 10 Desember 2015 16:51 WIB

Seorang mahasiswa IPB yang terserang hepatitis A tengah menjalani perawatan di Rumah sakit Karya Bhakti Pertiwi, Dramaga, Kabupaten Bogor. TEMPO/Sidik Permana

TEMPO.CO, Bogor - Belasan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjangkit virus hepatitis A. Sebagian besar dari mereka mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi Dramaga dengan biaya pribadi.

"Biaya perawatan pakai uang sendiri," kata Akbar Tanjung, 19 tahun, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Kamis, 10 Desember 2015. Menurut Akbar, hingga hari ini, biaya perawatan yang dia tanggung sebesar Rp 3 juta.

Padahal sebelumnya Kepala Kantor Hukum, Promosi, dan Hubungan Masyarakat IPB Prof Ir Yatri Indah Kusumastuti mengatakan biaya perawatan mahasiswa yang terserang hepatitis A akan ditanggung kampus. "IPB akan menanggung biaya pengobatan sesuai dengan Program Penyangga Kesehatan Mahasiswa," ucapnya.

Akbar masuk rumah sakit sejak 6 Desember 2015. Gejala awal yang dia rasakan adalah demam tinggi disertai muntah-muntah. "Saya kira penyakit biasa karena kecapaian," ujar mahasiswa asal Makassar tersebut. "Saat diperiksa, dokter mendiagnosis saya menderita hepatitis."

Akbar menjelaskan, berdasarkan penjelasan dokter, hepatitis yang menyerangnya dan teman-temannya bisa berasal dari makanan. Tidak tertutup kemungkinan mereka terjangkit karena peralatan makan yang tidak higienis. "Ada 17 mahasiswa IPB yang menjalani perawatan di rumah sakit ini," tuturnya.

Ketua Komite Medik RS Karya Bhakti Pertiwi dr Arvan Artovan mengatakan para mahasiswa tersebut terjangkit virus. "Pemicunya bisa karena pola hidup, kebersihan lingkungan, dan daya tahan tubuh si pasien," ucapnya.

Arvan menolak memberikan data pasien yang terserang hepatitis A di rumah sakit tersebut. Alasannya, itu sudah menjadi aturan baku. Namun dia membenarkan bahwa sebagian besar pasien penderita hepatitis A itu adalah mahasiswa IPB. "Jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, ada peningkatan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit karena menderita hepatitis," ujarnya.

Agar penyebaran penyakit itu tidak meluas, menurut Arvan, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan IPB untuk melakukan langkah antisipasi.

M. SIDIK PERMANA




Berita terkait

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

2 jam lalu

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

Richard 'Rick' Slayman dinyatakan meninggal pada Sabtu lalu, dua bulan setelah menjalani xenotransplantasi ginjal babi.

Baca Selengkapnya

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

8 hari lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

12 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

13 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

16 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

16 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

19 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

23 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

23 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

24 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya