Siasat Ahok Agar Penumpang Kopaja Tak Naik-Turun Sembarangan  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 24 Desember 2015 08:46 WIB

Peluncuran 350 armada Trans Kopaja di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 22 Desember 2015. TEMPO/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta berencana membangun 2.000 halte bus ukuran sedang pengumpan Transjakarta pada 2016. Bus berukuran sedang itu seperti Kopaja, yang baru diluncurkan dua hari lalu. "Kami mau bangun habis, supaya penumpang enggak bisa naik-turun sembarangan," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Rabu, 23 Desember 2015.

Ahok, sapaan akrab Basuki, menuturkan halte yang dibangun berkonsep modern minimalis. Halte itu dilengkapi jam penunjuk waktu kedatangan dan jadwal bus, seperti halte di Singapura. "Model haltenya itu yang transparan belakangnya, jadi yang lebih simpel," katanya.

Untuk pembangunannya, kata Ahok, akan dibentuk konsorsium oleh perusahaan iklan dan proses lelangnya dimulai tahun depan. "Sebenarnya kami sudah lelang, tapi gagal lelangnya, makanya kami ulang," ujarnya.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta diminta Ahok mengawasi kegiatan operasional bus-bus ini agar tak mengabaikan fungsi halte sebagai tempat naik-turun penumpang. "Kamu kalau sembarangan naik-turun saya coret, operator bus yang mau antre banyak sekarang," katanya.

Bila operator bus tak mematuhi kebijakan pemerintah, kata Ahok, hal itu justru akan berbalik merugikan mereka. "Kalau seluruh operator enggak mau ikut kami, pasti dia bangkrut, kami beli bus sendiri, kamu mau tanding lawan pemda?" ujarnya.

Menurut Ahok, pemerintah Jakarta telah menyiapkan dana pembelian bus hingga Rp 4 triliun untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat. "Makanya, kami kasih kesempatan, kami hargai, kan banyak operator bus yang baik, sopir bus juga masih baik, ya sudah silakan saja," ujarnya.

Masyarakat pun akan dikenakan tarif flat bus, yaitu Rp 3.500, oleh pemerintah. Bahkan penghuni rumah susun dan pegawai bergaji upah minimum provinsi yang terdaftar bakal otomatis diberi tarif gratis.

Perbaikan fasilitas, seperti penambahan bus, secara berkala dilakukan sehingga waktu tunggu bus semakin cepat. "Kalau bus cepat datang hampir di bawah sepuluh menit, kamu enggak butuh halte yang banyak karena busnya cepat," ucapnya.

Selain itu, pihaknya menyiapkan aplikasi pelacak bus Transjakarta untuk memudahkan masyarakat memantau waktu kedatangan bus. "Kamu enggak perlu berjemur-jemur di halte, minum kopi aja dulu, lihat bus kamu datang jam berapa," katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

58 menit lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

3 jam lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

4 jam lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

15 jam lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

1 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

3 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

3 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya