TEMPO.CO, Jakarta - Wahyudi, seorang tuna wisma dan tuna karya, ditemukan meninggal di dalam gubuknya di pinggir rel, Jl. Talang Betutu Ujung RT 10 dan RW 04, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jenazah lelaki berumur sekitar 80 tahun tersebut ditemukan dua orang saksi, Sutina dan Roni Yus, pada Jumat, 5 Februari 2016.
“Menurut saksi, Wahyudi sakit,” kata Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Jefri Siagian saat dihubungi pada Jumat, 5 Februari 2016. Saksi menyatakan sakit Wahyudi disebabkan oleh umurnya yang sudah renta. Namun penyebab pasti kematian Wahyudi belum diketahui. Jenazah Wahyudi sedang divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo saat ini.
Menurut Jefri, kedua saksi melihat Wahyudi duduk di depan pintu gubuk tempat tinggalnya sekitar 14.30. Tak lama, Wahyudi masuk ke dalam karena hujan turun. Wahyudi kemudian pergi mandi. Kedua saksi menemukan jenazah Wahyudi setelah pria tersebut selesai mandi. Polisi Tanah Abang yang memeriksa kondisi Wahyudi tidak menemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Jefri mengatakan hasil visum akan keluar dalam tiga hari. Jenazah Wahyudi akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk dimakamkan. “Wahyudi ditemukan tanpa tanda pengenal dan tidak punya keluarga,” kata Jefri.
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta
21 Februari 2021
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta
JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.