Organda: Pemerintah Harus Berperan Aktif Awasi Taksi Online

Reporter

Minggu, 13 Maret 2016 17:18 WIB

Ilustrasi jasa taksi Uber.com. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta Shafruhan Sinungan meminta agar pemerintah pusat segera mengambil langkah perihal kendaraan berbasis aplikasi. Hal ini ia ungkapkan terkait dengan rencana aksi demo yang akan dilakukan Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) pada Senin, 14 Maret 2016.

Meski konflik ini bukan hal yang baru, menurut Shafruhan, pemerintah pusat belum mengambil langkah-langkah apa pun untuk menyelesaikan masalah ini. Padahal di lapangan, banyak operator nonaplikasi yang semakin tertekan. Bahkan mengatakan sekitar 10 ribu unit taksi sudah berhenti beroperasi.

Menurut Shafruhan, kunci dari permasalahan ini ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pasalnya tugas kementerian tersebut lah untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan teknologi informasi. "Jangan sampai perusahaan berbasis IT bertabrakan dengan peraturan perundang-undangan," kata Shafruhan saat dihubungi Tempo, Ahad, 13 Maret 2016.

Baca Juga: Organda: Taksi Online Ciptakan Pengangguran Baru

Walaupun banyak gejolak protes dari masyarakat, usaha Organda untuk mengajak pemerintah mengkaji keberadaan kendaraan berbasis aplikasi seolah-olah diabaikan. Padahal keberadaan kendaraan berbasis aplikasi tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalanan.

Alih-alih menyelesaikan masalah, Shafruhan justru melihat bahwa pemerintah seolah memberikan ruang bagi aplikasi semacam ini. "Kalau mau melegalkan itu pertama-tama harus diubah dulu undang-undangnya, bicarakan dulu antara pemerintah pusat dan DPR."

Shafruhan kecewa dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Seharusnya Rudiantara mengkaji lagi keberadaan aplikasi ini, apalagi operasional aplikasi ini telah melanggar undang-undang. Salah satu yang dilanggar adalah penggunaan kendaraan pelat hitam sebagai kendaraan umum.

Baca: Ini Video Suasana Lomba Makan KFC yang Diunggah Netizen

Bahkan Shafruhan mengaku dia telah melayangkan protes ke Polda Metro Jaya, tapi hingga saat ini protesnya masih belum ditanggapi. Pihak Organda juga sudah menggelar razia bersama dengan DLLAJ. Namun, usah ini masih belum memberikan solusi. "Untuk razia, kemampuan kita juga kan terbatas."

Besok, PPAD akan mengadakan demo di depan istana. Aksi ini rencananya akan menurunkan 2.000 masa yang terdiri atas operator kendaraan angkutan darat yang akan dilakukan dari pagi hari.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

12 Desember 2023

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

Bluebird di tahun ini menambah sekaligus melakukan peremajaan dengan total 750 unit Transmover terbaru.

Baca Selengkapnya

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

14 September 2022

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

Tarif bus ekonomi antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Barat resmi naik 16 persen usai kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya