TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang angkutan umum di sekitar Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah hingga Stasiun Kebayoran Lama terpaksa beralih ke transportasi lain untuk sampai tujuan. Beberapa di antara mereka bahkan terpaksa berjalan kaki ke tujuan.
Menurut pantauan Tempo, angkutan kota yang biasa melayani rute-rute tersebut, seperti angkutan umum nomor 09 Tanah Abang-Kebayoran Lama, M11 Tanah Abang-Meruya, dan 9A Tanah Abang-Kebayoran, mogok beroperasi massal sejak pagi tadi. “Saya mau ke BPJS Palmerah, jalan kaki dulu dari Slipi,” ujar Dianita, 43 tahun, warga Jelambar Raya, Jakarta Barat, Senin, 14 Maret 2016.
Begitu pun dengan Yulia, 35 tahun, yang sudah 30 menit lebih menunggu angkutan kota M11 maupun 09 lewat di depan kampus Widuri. “Saya enggak tahu angkutan umum mogok hari ini. Sudah setengah jam di sini. Anak saya minta pulang,” kata Yulia, Senin. Yulia menceritakan dia berangkat ke BPJS Palmerah naik sepeda motor dengan adiknya. Dia pun memilih menggunakan ojek dengan tarif Rp 20 ribu dari Palmerah sampai Rumah Sakit Pelni Petamburan.
Seorang sopir angkutan umum M11 mengaku ikut mogok, walaupun dia sendiri tidak tahu alasan sopir lain mogok hari itu. “Enggak tahu saya mah, disuruh jangan narik katanya ada demo nasional, ya, saya libur saja di rumah,” tutur Wibowo, 49 tahun.
Wibowo mengatakan hanya ikut-ikutan sopir lain sebagai bentuk solidaritas. "Saya mau narik tapi segan karena teman-teman lainnya pada mogok. Kalau kayak gini saya mau kerja apa?” ucapnya.
Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melangsungkan demo pada hari ini. Para demonstran akan bergerak menuju Balai Kota DKI Jakarta dan Istana Negara. Rencananya, 15 perwakilan demonstran akan menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun mereka tidak dapat bertemu Ahok. Mereka lalu mengarah ke Istana.
Saat bertemu perwakilan pemerintah, massa akan menyampaikan sejumlah tuntutan. Tuntutan ini di antaranya mengenai keberadaan angkutan ilegal menggunakan pelat hitam yang difasilitasi perusahaan jasa aplikasi. Massa juga akan mendesak pemerintah segera mengeluarkan peraturan presiden atau instruksi presiden yang mengatur mengenai persoalan transportasi yang sebelumnya diatur Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Selain itu, PPAD akan meminta audiensi dengan pihak pemerintah di Istana Negara. Pengunjuk rasa berharap dapat bertemu Presiden Joko Widodo atau Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Demo ini tidak hanya dilakukan di Jakarta. Rencananya, aksi ini akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Massa akan memasang kain hitam di lengan kiri yang menandakan matinya transportasi di Indonesia.
ARIEF HIDAYAT
Berita terkait
Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus
3 hari lalu
Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.
Baca SelengkapnyaDemonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap
15 hari lalu
Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
22 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
22 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
23 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
28 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
29 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
29 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
29 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
29 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca Selengkapnya