Petugas kepolisian menunjukan foto korban mutilasi wanita cantik yang sedang hamil di Cikupa, Tangerang, Banten, 18 April 2016. Pada Rabu (13/04) lalu, polisi mengungkap kasus mutilasi pada wanita cantik yang tengah hamil enam bulan di Cikupa. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Bogor - NTG, 30 tahun, istri Kusmayadi alias Agus, 30 tahun, tidak menyangka perempuan kasir restoran Padang yang mengangkat telepon saat dia menghubungi tempat kerja Agus itu adalah korban yang diduga dibunuh dan mayatnya dimutilasi oleh Agus.
"Saya sempat telepon rumah makan tempat suami saya bekerja. Yang angkat suaranya perempuan. Saat saya tanya, dia mengaku kasir restoran," kata NTG di rumahnya di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
NTG mengatakan dia terpaksa menghubungi pria yang dinikahinya pada 2007 itu karena telepon seluler Agus tidak bisa dihubungi. "Saat itu suami saya sedang sibuk, makanya saya minta tolong untuk disampaikan agar telepon saya, istrinya," ujarnya.
Istri Agus tidak menaruh curiga sedikit pun bahwa wanita petugas kasir yang menjawab telepon darinya itu teman dekat suaminya dan menjadi korban pembunuhan serta mutilasi. "Saya tidak curiga sedikit pun bahwa wanita itu teman dekatnya," ucapnya.
Menurut NTG, setelah menitipkan pesan kepada kasir agar Agus menghubunginya balik, suaminya itu langsung menelepon dirinya. "Tidak lama jaraknya. Suami saya telepon balik dan menanyakan kabar anak saya," tutur NTG.
NTG berharap, jika memang Agus membunuh dan memutilasi wanita hamil yang ditemukan di kontrakan di Tangerang itu, dia segera menyerahkan diri ke polisi. "Saya berharap suami saya segera menyerahkan diri dan bertanggung jawab."
Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.