Terdakwa yang juga mantan anggota DPR RI Fraksi PPP, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan tuntutan atas dirinya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 26 Juli 2016. Ivan Haz dituntut dua tahun penjara serta dikurangi masa tahanan atas perbuatannya melakukan kekerasan fisik terhadap Toipah, asisten rumah tangganya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Fanny Syafriansyah alias Ivan Haz, menjalani sidang lanjutan, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Selasa, 2 Agustus 2016.
Ivan diagendakan menjalani sidang pembacaan nota pembelaan atau pledoi. Pemandangan berbeda terlihat ketika cara berjalan Ivan dipermasalahkan oleh majelis hakim. Ketika hendak menuju kursi pesakitan, Ivan berjalan sambil terpincang-pincang."Saudara sedang ada sakit ya?" tanya ketua majelis hakim Yohanes Priyana kepada Ivan.
Ivan menjawab bahwa dia memang sedang sakit. "Saya kolesterol tinggi. Sudah berobat dan harus terapi," jawab Ivan.
Anak dari mantan Wakil Presiden, Hamzah Haz, mengaku sudah mengalami sakit selama dua pekan. Ia sudah tiga kali diperiksa dan dinyatakan menderita kolesterol. "Tinggi! Kan mestinya 200 normal, saya 300. Padahal saya makan sudah berkurang," ujarnya saat ditemui setelah persidangan.
Pekan depan, Ivan akan menjalani sidang putusan atau vonis. Dia merupakan terdakwa kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap pembantunya, Toipah. Dalam sidang tuntutan pekan lalu, jaksa penuntut umum menuntut Ivan dengan hukuman penjara selama dua tahun.
FRISKI RIANA
Catatan koreksi: Berita ini telah dikoreksi pada Selasa 2 Agustus 2016 pukul 20.54. Pada paragraf terakhir tertulis sidang putusan seharusnya tuntutan. Terima kasih.
